Bisnis Budget Hotel Berkembang di Indonesia
Minggu, 03 September 2023 -
BISNIS budget hotel mulai berkembang pesat di Indonesia seiring dengan semakin meningkatnya perkembangan tren budget travelers. Tren ini memunculkan pengusaha-pengusaha baru di industri perhotelan pada tingkat lokal untuk menghadirkan wadah menginap bagi kelompok wisatawan yang menempatkan anggaran dan biaya sebagai pertimbangan nomor satu.
Hasil survey RedDoorz pada masa liburan sekolah 2023 menemukan 96 persen wisatawan Gen-Z, Milenial, dan Gen-X memilih hotel dengan mempertimbangan harga terjangkau, selain faktor lokasi strategis dan kenyamanan. CEO RedDoorz Amit Saberwal, mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan karakteristik budget traveler tinggi, sehingga menjadi pasar yang besar untuk industri budget hotel, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga:
Tren 'Spontaneous Traveler' Meningkat di Musim Libur Lebaran 2023
Meningkatnya tren budget hotel ini kemudian memunculkan pengusaha-pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnis budget hotel. Mereka adalah para pemilik properti yang bekerja sama dengan operator budget hotel seperti RedDoorz. Ruri Noviani menjadi salah satu pengusaha budget hotel yang sukses.
Pada tahun 2016, Ruri memutuskan untuk pensiun dini dari profesinya sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta dan mulai merintis bisnis katering rumahan. “Orangtua kemudian memberi saya kepercayaan untuk mengelola losmen milik keluarga yang sudah beroperasi sejak tahun 2005,” ujar Ruri dalam siaran pers yang diterima merahputih.com.

Menjalankan bisnis losmen ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Apalagi ibu dari dua orang anak ini tak memiliki latar belakang atau pendidikan bisnis perhotelan sebelumnya. Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orangtuanya. “Tantangannya adalah lokasi losmen kami berada di sekitar kawasan industri dan kampus di Jalan Raya Bogor, bukan kawasan wisata,” jelasnya.
Ia pun mulai mempelajari target market di sekitar losmen. Dulunya, losmen Ruri sering dijadikan akomodasi menginap ketika perusahaan-perusahaan mengadakan pelatihan untuk karyawannya di luar kota.
Tak mau kehilangan pelanggan setia, Ruri pun kembali melakukan pendekatan dengan perusahaan-perusahaan tersebut. “Saya mulai menyebar brosur dan menyambung kembali silaturahmi dengan perusahaan-perusahaan tersebut yang sempat terputus,” katanya.
Baca Juga:
Monumen Titik Nol Kilometer di Berbagai Destinasi Wisata Indonesia
Pada tahun 2018, Ruri memutuskan untuk mengubah losmennya menjadi Hotel RedDoorz Plus Near Universitas Indonesia. Melalui dukungan sistem reservasi online yang diberikan RedDoorz, dalam jangka waktu dua tahun saja Ruri akhirnya bisa menambah jumlah kamar. “Dari awalnya 23 kamar menjadi 33 kamar,” katanya.

Selain Ruri, pengusaha lokal yang juga tengah menikmati tren bisnis budget hotel adalah Phie Hengky, pemilik tiga hotel RedDoorz di Makassar, Sulawesi Selatan. Pria yang akrab disapa Hengky ini tertarik dengan bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh Reddoorz. Pada tahun 2020 ia pun memberanikan diri mengubah salah satu Ruko yang terbengkalai selama lima tahun untuk dijadikan hotel.
Hengky meyakini bahwa bisnis ini pasti akan menguntungkan. Terbukti ketika aturan PPKM selama pandemi COVID-19 dicabut, rata-rata okupansi hotelnya mulai menanjak naik hingga 70 persen per hari.
Pada tahun 2022, Hengky pun menambah satu properti lainnya untuk bekerjasama dengan RedDoorz. Menurut Hengky, bisnis hotel adalah bisnis jasa karena itu harus mengutamakan pelayanan dan kepercayaan. “Saya selalu menekankan kepada karyawan hotel agar terus menjaga kepercayaan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua tamu,” tutupnya. (ikh)
Baca Juga:
Angkat Piala pada Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia