Bill Gates Sumbang Dana Rp10,5 Triliun untuk Pembuatan Vaksin Corona Oxford

Minggu, 07 Juni 2020 - Raden Yusuf Nayamenggala

YAYASAN Bill dan Melinda Gates telah menyumbang USD 750 juta atau sekitar Rp10,5 triliun untuk pembuatan dan distribusi vaksin COVID-19 yang dikembangkan Universitas Oxford.

Dana tersebut datang sebagai bagian dari kesepakatan dengan perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca, nan bergabung dengan beberapa organisasi untuk melindungi dunia dari penyakit menular seperti COVID-19, di antaranya Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan Aliansi Vaksin Gavi (Gavi).

Baca Juga:

Virus Corona Bisa Dideteksi Lewat Suara dengan Aplikasi Ini?

Gates mendukung pengiriman 300 juta dosis vaksin dinamakan AZD1222, dengan pengiriman pertama diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2020.

Perjanjian lisensi terpisah dengan SII berisi satu miliar dosis dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan nantinya 400 juta terlebih dahulu akan dipasok sebelum 2021.

Universitas Oxford tengah kembangkan vaksin virus corona (Foto: geralt)

Secara total, AstraZeneca mengatakan bisa memproduksi dua miliar dosis AZD1222 'tanpa keuntungan selama pandemi'. Amerika Serikat dan Inggris dijadwalkan akan menerima 300 juta dan 100 juta dosis.

Bill Gates berkata ini tentang waktu, bukan semata uang. Langkah ini sejalan dengan strateginya untuk melacak cepat Vaksin COVID-19. Secara simultan Gates mengembangkan tujuh vaksin dan berharap satu di antaranya bekerja dengan baik bahkan jika harus menghabiskan miliaran dolar.

Seperti dilansir The Next Web memang tidak ada jaminan AZD1222 akan benar-benar terbukti efektif. Belum lagi, bukti pertama dilaporkan akan datang paling cepat pada bulan Agustus.

Baca Juga:

Instagram Hadirkan Fitur Baru untuk Batasi Konten Sensitif?

Namun, Universitas Oxford memulai uji coba Fase II / III AZD1222 dengan sekitar 10.000 sukarelawan dewasa. AstraZenca mencatat ada uji coba tahap akhir yang akan dimulai di sejumlah negara.

"AstraZeneca mengakui vaksin itu mungkin tidak berfungsi tetapi berkomitmen untuk mengembangkan program klinis dengan cepat," kata perusahaan itu.

Vaksin Virus Corona tersebut rencananya akan didistribusikan ke Amerika dan Inggris terlebih dahulu (Foto: pixabay/tumisu)

Bill Gates tidak menyukai 'jenis microchip apa pun', kemudian menyuarakan rasa frustasinya dengan teori konspirasi terus-menerus.

Teori konspirasi tersebut menyebutkan Bill Gates secara diam-diam bernafsu untuk mengawasi umat manusia dengan menanamkan microchip yang dipajang sebagai vaksin COVID-19.

"Saya tidak pernah terlibat jenis microchip apa pun, hal ini sulit di mengerti karena itu sangat bodoh atau aneh" jelas Gates. (Ryn)

Baca Juga:

WOW! Robot Kecil Ini Bisa Bantu Rawat Pasien Positif COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan