BI Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Mencapai 5,6 Persen

Rabu, 25 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan adanya perbaikan ekonomi domestik pada tahun 2016 mendatang. Hal ini, akan membawa pertumbuhan ekonomi domestik mencapai 5,2-5,6 persen. 

"Perbaikan ini dalam pandangan kami akan ditopang permintaan domestik, terutama dari sisi investasi mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan," kata Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo dalam "Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015" di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

Agus menambahkan, proyeksi pertumbuhan mencakup kredit dan pembiayaan perbankan akan tumbuh mencapai 12-14 persen pada tahun depan. Di samping itu, pertumbuhan tersebut ditopang dana pihak ketiga (DPK), yang ditaksir mencapai 13-15 persen. 

"Sejalan dengan komitmen kami dalam menjaga stabilitas perekonomian, kami memperkirakan inflasi berada dalam kisaran yang targetnya 4 plus minus 1 persen pada tahun 2016," sambung Agus.

Agus mengaku defisit transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan tahun ini sejalan dengan intensifnya proyek-proyek infrastruktur. "Namun, (peningkatan defisit ini) tetap pada level yang sehat di bawah 3 persen," kata dia.

Oleh karena itu, kata Agus, perbaikan ekonomi pada tahun 2016 akan membuat landasan ekonomi Indonesia semakin solid di tahun 2017-2019. 

"Kami meyakini sinergi kebijakan dalam mempercepat transformasi ekonomi dapat membawa perekonomian tumbuh lebih sehat, berimbang, dan inklusif, serta menegaskan prospek keberlanjutan," tambahnya.

selaint itu, sambung Agus, pihaknya memprediksikan tahun 2017-2019 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 6-6,5 persen pada tahun 2019. Pertumbuhan ini ditopang oleh inflasi yang berada di kisaran 3,5 plus minus 1 persen.

"Sementara itu, defisit transaksi berjalan diharapkan akan berada pada lintasan yang menurun dan tetap berada pada level yang sehat di kisaran 2,5 persen," pungkasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. AS Usulkan 11 Sektor Usaha Terbuka untuk Investor Asing
  2. Rosan P. Roeslani Nakhoda Baru Kadin
  3. Jelang MEA, Pemerintah Belum Kerjakan PR
  4. Gubernur BI: Tahun 2015 Masa-masa Sulit Bagi Indonesia
  5. Tax Amnesty Tidak Menjamin Pengusaha Tarik Dana Parkir di Luar Negeri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan