Berlebaran Sambil Staycation, Kenapa Enggak?
Minggu, 01 Mei 2022 -
RUMAH keluarga besar sudah tak ada. Sementara, rumah sanak keluarga lain kurang layak menampung open house. Maklum, jumlah keluarga besar memang sangat banyak. Butuh ruang cukup besar agar tiap-tiap anggota keluarga beroleh haribaan.
Namun, masalah kekurangan tempat jangan sampai membuat acara kumpul keluarga saat Lebaran menjadi buyar. Apalagi Lebaran tahun ini begitu spesial sebab dua tahun terakhir saat angka harian COVID-19 masih tinggi tiap-tiap orang harus merayakan Idul Fitri di rumah masing-masing. Mereka saling bertemu tapi secara virtual. Tak ada berjabat tangan apalagi bersimpuh memohon maaf lahir dan batin.
Pada lebaran tahun lalu ketika kasus COVID-19 masih cukup tinggi, Traveloka melihat adanya peningkatan staycation. Hal itu dipaparkan Head of Corporate Communications Traveloka Reza Amirul Juniarshah. Tren staycation dan road trip, lanjut Reza, sejauh ini masih bertahan.
"Bersyukur tren ini bisa sejalan dengan arahan pemerintah (untuk tidak mudik)," ujar Reza menanggapi tren staycation cukup tinggi di tahun lalu karena masih ada larangan mudik dari pemerintah.
Baca Juga:
Kini, Lebaran sudah kembali bisa bersilaturahmi secara langsung. Pemerintah memberikan izin masyarakat untuk mudik. "Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi dalam keterangan pada video diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan alasan pemerintah mewajibkan syarat vaksinasi booster bagi pelaku perjalanan mudik adalah untuk melindungi seluruh masyarakat, terutama kelompok lanjut usia.

Di saat pandemi sudah melandai apakah keinginan masyarakat merayakan Lebaran dengan staycation masih cukup tinggi?
Survei Preferensi Mudik Lebaran 2022 usungan Pegipegi selama 18-30 Maret 2022 melibatkan 600 respon melaporkan sebanyak 52 persen responden memilih kegiatan favorit ketika mudik berencana kuliner bersama keluarga, lalu 27 persen ingin berwisata di destinasi terdekat, dan 11 persen memilih staycation di dalam kota.
Survei tersebut mencatat keinginan masyarakat akan staycation berada di urutan buncit. Meski begitu, skema staycation tetap dipilih segelintir orang salah satunya demi menyiasati kekurangluasan rumah. Selain bisa mengatasi persoalan tempat, memilih staycation saat Lebaran membuat rumah tak lagi kotor, suasana juga bisa tambah intimate, dan banyak promo menarik dari platform penyedia jasa booking hotel.
Baca Juga:
Keuntungan lain berlebaran sambil staycation, selain bersilaturahmi dengan anggota keluarga lain juga bisa jadi sarana healing. Tempat penginapan tentu menawarkan pengalaman baru lewat pelbagai fasilitas. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut kejenuhan dapat dihindari.

Selanjutnya, berlebaran sambil staycation memungkinkan anggota keluarga lebih santai dan bisa beristirahat. Bahkan bila harus kerja remote pun tak perlu khawatir sebab akses gratis internet sudah tersedia. Jadi, bisa sambil bekerja.
Biar tambah intimate, biasanya masing-masing keluarga akan membawa makanan entah buatan sendiri atau beli untuk kemudian dihindangkan bersama atau semacam potluck.
Masing-masing orang bisa membawa lauk pauk, nasi, sayuran, peralatan makan, camilan, buah-buahan, dan makanan apapun. Dengan begitu, tiap anggota keluarga bisa menjadi lebih hemat, makanan berlimpah, dan kebersamaan pun kian terasa. (Ryn)
Baca Juga: