Berikan Edukasi Seks Ke Anak Sejak Dini Melalui Media Ini

Rabu, 04 Juli 2018 - Ikhsan Aryo Digdo

TIDAK ada salahnya memberikan edukasi seks kepada anak sejak dini. Sebab, lambat laun, anak nantinya akan mengenal apa yang namanya seks. Karena itu, akan lebih baik jika pengenalan seks berasal dari orangtua.

Tidak bisa dimungkiri memang, memberika pendidikan seks kepada anak masih menjadi hal tabu. Apalagi di negara ketimuran seperti Indonesia. Pendidikan seks rasanya belum diutamakan.

Laman Go Dok menjelaskan pengenalan seks terhadap anak sejak dini perlu dilakukan. Caranya melalui media tertentu. Berikut media yang bisa dimanfaatkan sebagai wadah pembelajaran seks untuk anak.

nternet memberikan informasi luas, tapi harus hati-hati (Foto: pexels/Caio Resende)

1. Film

Media pembelajaran seks yang bisa dicoba dan berdampak efektif bisa melalui film anak. Tayangan tersebut memiliki alur cerita ringan dan mudah dicerna anak. Tokoh utama yang ada juga dapat diingat dengan mudah oleh anak. Selain itu, konflik yang terdapat didalam cerita juga lebih relevan dengan interaksi sosial yang terjadi pada teman seusianya lo. Sebuah penelitian menyebutkan, 67 persen dari koresponden yang berusia antara 15-29 tahun belajar menemukan informasi yang berguna dari serial atau film yang muncul di televisi.

2. Majalah

Sebuah survey mneyebutkan 69 persen koresponden mengaku mendapatkan pendidikan seks dari majalah favorit mereka. Informasi yang ada pada majalah disertai gambar menarik, tentu disukai anak dibandingkan metode ceramah. Dari kombinasi tersebut, pola pikir anak akan terbentuk di dalam alam bawah sadarnya. Sehingga mereka akan merumuskan nilai moral mengenai akticitas seksual sesuai dengan usianya.

Majalah menyajikan gambar dan informasi (Foto: Pexels/Jess Watters)

Baca juga: Tips Mendidik Anak Setelah Bercerai

3. Rekan

Sebanyak 76 persen dari peserta target penelitian mengakui bahwa mereka lebih banyak belajar mengenai seks dari rekan sejawat. Pasalnya kehidupan seks yang pernah dialami orang lain lebih mudah dicerna. Hasilnya interaksi yang terjadi lebih komunikatif dan dapat berjalan dua arah. Terlebih informasi yang dipelajari dan tertanam lebih banyak diterima. Namun orangtua harus tetap menjadi pengawas saat anak berbagi cerita dengan teman seusianya agar tidak ada salah pemahaman.

4. Internet

Lebih dari 85 persen subjek penelitian menyatakan bahwa mereka belajar secara otodidak melalui internet. Anak zaman now lebih sering menggunakan internet daripada berinteraksi secara langsung. Ini bisa menjadi kesempatan orangtua untuk menjadikan internet sebagai wadah pembelajaran seks. Namun, orangtua harus ekstra hati-hati saat anak menerima edukasi seks melalui internet. Sebab banyak informasi yang tidak ilmiah dan tidak jelas sumbernya. Karena itu, orangtua harus mendampingi dan lebih teliti saat anak mendapatkan informasi, usahakan informasi yang ilmiah.

Nah, sudah siap memberikan edukasi seks kepada anak? Selamat mencoba! (Ikh)

Baca juga: Ini Lho 5 Sikap Ibu Kece Dalam Mendidik Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan