Beralih ke AI, Duolingo PHK 10% Karyawan Kontrak

Jumat, 12 Januari 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

PENGGUNAAN kecerdasan buatan generatif meluas. Dan ini berdampak pada pekerja di beberapa sektor. Salah satunya baru-baru ini terjadi di perusahaan aplikasi belajar bahasa populer, Duolingo.

Duolingo menyatakan kepada Bloomberg bahwa mereka akan mem-PHK 10% dari total karyawan kontraknya. Pernyataan itu terlontar beberapa bulan setelah CEO Duolingo menyatakan perusahaan memilih lebih mengandalkan kecerdasan buatan generatif dalam mengembangkan kontennya.

“Kami tidak lagi memerlukan terlalu banyak orang untuk melakukan jenis pekerjaan yang dilakukan beberapa karyawan kontrak ini. Sebagian dari itu dapat diatribusikan pada kecerdasan buatan,” kata juru bicara Duolingo kepada Bloomberg.

Hal ini terjadi setelah seorang kontraktor Duolingo yang tidak disebutkan namanya mengklaim di Reddit bahwa Duolingo telah melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah karyawannya.

“Pada Desember 2023, Duolingo 'mengeluarkan' sebagian besar karyawan kontrak mereka yang bertugas melakukan penerjemahan,” tulis karyawan kontrak tersebut.

“Tentu saja ini terjadi karena mereka menyadari bahwa kecerdasan buatan dapat menerjemahkan dalam waktu yang lebih cepat. Selain itu, ini menghemat pengeluaran bagi perusahaan.”

Baca juga:

AI Prediksi Peristiwa, Hasilnya Mendekati

Karyawan tersebut mengklaim telah bekerja di Duolingo selama lima tahun dalam tim yang beranggotakan empat orang.

Namun sekarang tim tersebut telah dipangkas setengahnya karena kecerdasan buatan telah mengambil alih tugas-tugas menghasilkan konten dan terjemahan untuk kursus di Duolingo.

“Dua orang yang tersisa hanya akan meninjau konten kecerdasan buatan untuk memastikan itu dapat diterima,” tambah karyawan tersebut.

Di sisi lain juru bicara Duolingo mengatakan bahwa ini bukan pemutusan hubungan kerja karyawan kontrak tersebut dikeluarkan karena proyek-proyek mereka selesai pada akhir 2023. Demikian pernyataan juru bicara Duolingo seperti dilaporkan PCMag.

"Walaupun kami menggunakan kecerdasan buatan untuk berbagai tujuan di Duolingo, termasuk pembuatan sebagian konten kursus, para ahli manusia masih sangat terlibat dalam pembuatan konten Duolingo," tambah juru bicara tersebut.

Baca juga:

Volkswagen Sematkan ChatGPT ke Teknologi Mobilnya

"Saya juga ingin mencatat bahwa kami berusaha untuk menemukan peran alternatif untuk setiap kontraktor sebelum mengeluarkan mereka sebagai upaya terakhir," tambahnya.

Pemangkasan tenaga kerja di Duolingo memicu perdebatan di Reddit. Diskusi berkisah soalan apakah perusahaan tersebut beralasan menggunakan kecerdasan buatan untuk menggantikan pekerjaan manusia.

Ada pula kekhawatiran yang berkembang seputar kecerdasan buatan generatif yang mengambil pekerjaan dari manusia.

ChatGPT dari OpenAI dan chatbot lainnya telah menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menulis artikel, membuat seni yang terlihat profesional, menceritakan konten dengan berbagai suara, dan bahkan memprogram kode komputer.

Oleh karena itu, mungkin program kecerdasan buatan saat ini dan pada masa depan dapat menggantikan berbagai jenis pekerjaan, yang pada akhirnya memperkaya perusahaan. (dsh)

Baca juga:

Kominfo Bakal Keluarkan Aturan Tentang Artificial Intellegence

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan