Teknologi

AI Prediksi Peristiwa, Hasilnya Mendekati

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 11 Januari 2024
AI Prediksi Peristiwa, Hasilnya Mendekati

Para peneliti mengidentifikasi mekanisme potensial baru yang berdampak pada hasil kehidupan. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBERAPA mudah memprediksi kehidupan manusia? Kajian para peneliti di Technical University of Denmark dan Northeastern University menunjukkan bahwa model transformator kecerdasan buatan (AI) dapat memprediksi peristiwa besar dalam kehidupan manusia, termasuk kematian.

“Kerangka kerja kami memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi mekanisme potensial baru yang berdampak pada hasil kehidupan dan kemungkinan terkait untuk intervensi yang dipersonalisasi,” tulis penulis kajian tersebut, Sune Lehmann, seorang profesor di Technical University of Denmark, seperti dikutip Psychologytoday.

Para peneliti melaporkan bahwa model AI pembuktian konsep mereka menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi dalam prediksinya. Dalam pengembangan pembelajaran mesin kecerdasan buatan, dua komponen utama yang memengaruhi akurasi model adalah algoritme dan kumpulan data yang digunakan.

Dalam pembelajaran mesin, kualitas algoritma AI bergantung pada kedalaman dan luasnya data pelatihan. Untuk menempatkan hal ini dalam konteksnya, model bahasa besar (LLM) yang dikembangkan oleh OpenAI atau ChatGPT (Chat Generative Pretrained Transformer) adalah chatbot AI canggih yang dilatih oleh data dalam jumlah besar.

Baca juga:

Volkswagen Sematkan ChatGPT ke Teknologi Mobilnya

Dua komponen utama yang memengaruhi akurasi model adalah algoritme dan kumpulan data. (Foto: Freepik/onosujono96)
Dua komponen utama yang memengaruhi akurasi model adalah algoritme dan kumpulan data. (Foto: Freepik/onosujono96)

GPT-3 memiliki 175 miliar parameter dan dilatih menggunakan data internet dalam jumlah besar, termasuk 570 gigabyte selama periode 2016-2019.

Data itu diperoleh dari Common Crawl, repositori terbuka data perayapan web, bersama dengan data dari kumpulan data WebText2, berbahasa Inggris Wikipedia, dan dua kumpulan data buku berbasis internet yang disebut Books1 dan Books2, menurut pracetak OpenAI tahun 2020.

Untuk melatih model transformator AI, para peneliti menggunakan kumpulan data besar yang berisi detail tingkat individu dari database pekerjaan dan kesehatan enam juta penduduk Denmark selama beberapa dekade.

Data tersebut tidak hanya mencakup informasi rinci tentang peristiwa kehidupan, tetapi juga resolusi sehari-hari dengan data pendidikan, pekerjaan, jam kerja, pendapatan, dan kesehatan.

“Kita dapat mengamati bagaimana kehidupan individu berkembang dalam berbagai jenis peristiwa (informasi tentang serangan jantung bercampur dengan kenaikan gaji atau informasi tentang perpindahan dari perkotaan ke perdesaan),” tulis para peneliti.

Model pembelajaran mendalam AI yang digunakan disebut 'ife2vec' yang didasarkan pada arsitektur transformator. Model transformator diperkenalkan pada Konferensi Sistem Pemrosesan Informasi Neural ke-31 pada 2017 dalam makalah "Attention Is All You Need" oleh peneliti Google Ashish Vaswani, Illia Polosukhin, Jakob Uszhoreit, Noam Shazeer, Niki Parmar, Llion Jones, Lukasz Kaiser, dan dengan Aidan Gomez di Universitas Toronto.

Model transformator banyak digunakan dalam pemrosesan bahasa alami (NLP), visi komputer, pengenalan suara, dan sejenisnya.

Baca juga:

Gemini AI Alami Hambatan untuk Saingi ChatGPT

AI dapat memiliki kemampuan memprediksi peristiwa kehidupan manusia menggunakan transformator yang kuat dan data pelatihan yang sangat besar. (Foto: Freepik/Rawpixels)
AI berkemampuan memprediksi peristiwa menggunakan transformator dan data yang sangat besar. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Untuk penelitian kali ini, para peneliti membuat life2vec menggunakan desain berdasarkan model BERT (BiDirectional Encoder Representations from Transformers).

BERT adalah transformator AI sumber terbuka yang dirilis pada 2018 oleh Google untuk pemrosesan bahasa alami. “Model ini memungkinkan kami memprediksi hasil yang beragam mulai dari kematian dini hingga perbedaan kepribadian, dengan selisih yang jauh lebih baik daripada model-model canggih,” jelas para ilmuwan.

Dengan validasi prototipe penelitian mereka, jelas bahwa AI dapat memiliki kemampuan memprediksi peristiwa kehidupan manusia menggunakan transformator yang kuat dan data pelatihan yang sangat besar.

AI juga dapat memberikan wawasan berharga untuk penelitian kesehatan dan ilmu sosial di masa depan. (dgs)

Baca juga:

NASA dan IBM Kembangkan AI untuk Aplikasi Cuaca

#Artificial Intelligence #Kecerdasan Buatan #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Hasil uji ketahanan Xiaomi 17 Pro cukup menarik. Layar Dragon Glass 3.0 hampir mendekati iPhone 17 Pro, yang tahan goresan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Fun
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
iPhone Air ternyata kurang laku di pasaran. Apple pun menyiapkan model Flip tahun depan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Varian warna OPPO Find X9 dan Find X9 Pro terungkap menjelang debut globalnya. Kedua HP ini tidak membawa warna rilisan Tiongkok.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Lifestyle
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Edit video 360 kini tak perlu ribet lagi. Sebab, kamu bisa menggunakan AI gratis seperti Pippit. Jadi, editing video lebih mudah dilakukan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Dunia
[HOAKS atau FAKTA]: Elon Musk Prediksi Manusia Mulai Punah Tahun 2026
Orang terkaya di dunia, Elon Musk, disebut-sebut memprediksi manusia akan mulai punah pada 2026. Cek Faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Elon Musk Prediksi Manusia Mulai Punah Tahun 2026
Fun
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
POCO F8 Ultra kini sudah meraih sertifikasi NBTC Thailand. Kabarnya, HP itu siap meluncur akhir 2025 atau awal 2026.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
Fun
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
OPPO Reno 15 Pro Max akan segera meluncur di Tiongkok. Spesifikasi HP tersebut telah diungkapkan Digital Chat Station.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
Fun
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
iPhone 17 Pro disebut punya kamera selfie terbaik. Hal itu terungkap berdasarkan laporan DxOMark. HP Apple itu mengalahkan Google dan Honor.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
Lifestyle
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Performa iPhone Air yang kurang memuaskan ini mencerminkan tren yang terlihat di seluruh pasar smartphone
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis
Indonesia
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Mensesneg hingga Mendkiti Saintek turuh hadir dalam rapat terbatas di Kertanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan
Bagikan