Benarkah Oknum Kopassus Bekingi Lokalisasi Boker?
Rabu, 29 April 2015 -
MerahPutih Megapolitan - Meski sudah ditutup sejak tahun 2007 silam, hingga kini bisnis lendir di lokalisasi pelacuran 'Boker' di kawasan Ciracas, masih terus berlansung. Aktivitas pelacuran masih terjadi di kawasan yang kini menjadi Gelanggang Olahraga Remaja (GOR).
Pelacuran 'Boker' melegenda hingga kini. Usut punya usut, biang kerok keberadaan bisnis 'kepuasan' ini dibidani oleh seorang oknum tentara RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) yang kini menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sebuah pasukan elite baret merah Angkatan Darat (AD).
Salah seorang tokoh masyarakat (pinisepuh) di kawasan Lokalisasi Boker, sebut saja namanya Fulan berkisah bahwa oknum Kopassus menjadi beking dari lokalisasi Boker. Pria berusia 77 tahun itu menjelaskan bahwa lokalisasi Boker berdiri sekitar tahun 1960-an.
"Biang maksiatnya dulu bekas RPKAD, pensiunan Baret Merah," kata seorang nara sumber terpercaya pada Merahputih.com, di Jakarta, Rabu (29/4).
Menurut nara sumber itu, bisnis esek-esek ini dahulu sangat maju. Setiap malam lokalisasi Boker selalu ramai dengan para lelaki hidung belang yang mencari kenikmatan duniawai. Para pekerja seks komersial (PSK) juga banyak dan berasal dari luar daerah.
Oknum Kopassus tersebut juga menyuruh beberapa orang bertindak sebagai operator, baik yang diberikan tugas merekrut perempuan sundal maupun mengelola lokalisasi.
Namun demikian seiring berjalannya waktu, oknum kopassus tersebut meninggal. Sehingga bisnis esek-esek diteruskan oleh seorang germo berinisial J. Pasca J meninggal, keturunannya tidak lagi berkecimpung mengurus lokalisasi Boker.
"Kalau sekarang sudah diurus orang lain," tandas Fulan. (mad)
BACA JUGA:
Lokalisasi 'Boker' Diambil Dari Nama Pedagang Sayur
Ahok: Lokalisasi dan Sertifikasi Pelacur Sudah Mendesak
Kisah Miris PSK ABG, Rela Jual Tubuh Demi Hidup Keluarga
3 Lokalisasi Pelacuran di Jakarta