Belajar dari Tragedi 'Rust', Film 'The Crow' Digarap tanpa Properti Tembak
Jumat, 30 Agustus 2024 -
MERAHPUTIH.COM -FILM The Crow digarap tanpa properti tembak. Rupert Sanders menerapkan kebijakan menghapuskan penggunaa properti tembak sebagai bagian dari tindakan pencegahan. "Keselamatan merupakan prioritas nomor satu,” kata Sanders, dikutip The Hollywood Reporter, Rabu (28/8). Ia menyebut kebijakan itu ditetapkan agar tragedi di lokasi syuting film Rust tak lagi terjadi.
Sebelumnya, tercatat dua kali tragedi tembakan di lokasi syuting. Kejadian pertama ketika produksi film adaptasi The Crow pada 1994. Insiden itu menyebabkan bintang Brandon Lee secara tidak sengaja tertembak dan tewas di lokasi syuting karena kelalaian yang dilakukan departemen properti film tersebut.
Beberapa dekade kemudian, insiden kembali terjadi di lokasi syuting Rust pada Oktober 2021. Sinematografer Halyna Hutchins tewas tertembak karena peluru sungguhan di senjata properti yang dipegang Alec Baldwin.
Ia mengatakan menggarap The Crown cukup tinggi risiko, misalnya mereka mengambil set syuting di lokasi industri. Di lokasi itu, mobil industri lalu lalang melaju kencang di sana-sini. "Lokasi syuting sangat berbahaya. Ada mobil-mobil yang melaju kencang dengan derek yang tersangkut di atasnya. Ada pemeran pengganti yang jatuh tertimpa kabel tinggi di tangga. Bahkan sekadar berjalan-jalan di sekitar lokasi syuting pada malam hari dengan mesin hujan dan lampu. Kami bekerja di lingkungan industri. Jadi itu berbahaya. Anda harus aman," kata dia.
Baca juga:
Ia mengatakan pihaknya tidak mau mengambil risiko adanya kejadian penembakan tidak disengaja. Oleh karena itu, ia mendatangi ahli departemen efek khusus dan pembuat senjata yang hebat di Praha. Mereka, kata Sanders, sangat memperhatikan keselamatan. Mereka mengikuti semua pedoman yang sama seperti militer saat menangani senjata.
"Jadi saya katakan, dengan tegas, 'kami tidak akan memiliki senjata api di lokasi syuting'. Itu berarti kami tidak memiliki satu pun senjata yang dapat diisi peluru aktif atau peluru hampa di dekatnya sehingga tidak ada proyektil yang dapat masuk,” ucapnya.
Sanders mengakui memenuhi kebutuhan properti alternatif cukup merogoh kocek yang besar. Namun, besaran angka yang digelontorkan tidak lebih besar atau berharga ketimbang mesti kehilangan nyawa. Sebagai pengganti, pihaknya memanfaatkan efek visual, menambahkan lampu kilat dan asap dari moncong senapan.
"Anggaran efek visual saya yang sangat terbatas memang menghabiskan cukup banyak uang, tetapi saya rasa itu sepadan. Efek visual pada film ini sebagian besar berada di dalam kamera. Kami terutama melakukan syuting di lokasi dengan perluasan set. Jadi Anda harus menyeimbangkan pengeluaran uang ketika Anda tidak memiliki anggaran besar untuk membuat efek visual," kata dia.(tka)
Baca juga:
Insiden Alec Baldwin Bikin Senjata Api Dilarang saat Syuting?