Belajar dari Tragedi 'Rust', Film 'The Crow' Digarap tanpa Properti Tembak


Rupert Sanders tetapkan tak gunakan properti tembak di lokasi syuting 'The Crow'.(foto: IMDB)
MERAHPUTIH.COM -FILM The Crow digarap tanpa properti tembak. Rupert Sanders menerapkan kebijakan menghapuskan penggunaa properti tembak sebagai bagian dari tindakan pencegahan. "Keselamatan merupakan prioritas nomor satu,” kata Sanders, dikutip The Hollywood Reporter, Rabu (28/8). Ia menyebut kebijakan itu ditetapkan agar tragedi di lokasi syuting film Rust tak lagi terjadi.
Sebelumnya, tercatat dua kali tragedi tembakan di lokasi syuting. Kejadian pertama ketika produksi film adaptasi The Crow pada 1994. Insiden itu menyebabkan bintang Brandon Lee secara tidak sengaja tertembak dan tewas di lokasi syuting karena kelalaian yang dilakukan departemen properti film tersebut.
Beberapa dekade kemudian, insiden kembali terjadi di lokasi syuting Rust pada Oktober 2021. Sinematografer Halyna Hutchins tewas tertembak karena peluru sungguhan di senjata properti yang dipegang Alec Baldwin.
Ia mengatakan menggarap The Crown cukup tinggi risiko, misalnya mereka mengambil set syuting di lokasi industri. Di lokasi itu, mobil industri lalu lalang melaju kencang di sana-sini. "Lokasi syuting sangat berbahaya. Ada mobil-mobil yang melaju kencang dengan derek yang tersangkut di atasnya. Ada pemeran pengganti yang jatuh tertimpa kabel tinggi di tangga. Bahkan sekadar berjalan-jalan di sekitar lokasi syuting pada malam hari dengan mesin hujan dan lampu. Kami bekerja di lingkungan industri. Jadi itu berbahaya. Anda harus aman," kata dia.
Baca juga:
Ia mengatakan pihaknya tidak mau mengambil risiko adanya kejadian penembakan tidak disengaja. Oleh karena itu, ia mendatangi ahli departemen efek khusus dan pembuat senjata yang hebat di Praha. Mereka, kata Sanders, sangat memperhatikan keselamatan. Mereka mengikuti semua pedoman yang sama seperti militer saat menangani senjata.
"Jadi saya katakan, dengan tegas, 'kami tidak akan memiliki senjata api di lokasi syuting'. Itu berarti kami tidak memiliki satu pun senjata yang dapat diisi peluru aktif atau peluru hampa di dekatnya sehingga tidak ada proyektil yang dapat masuk,” ucapnya.
Sanders mengakui memenuhi kebutuhan properti alternatif cukup merogoh kocek yang besar. Namun, besaran angka yang digelontorkan tidak lebih besar atau berharga ketimbang mesti kehilangan nyawa. Sebagai pengganti, pihaknya memanfaatkan efek visual, menambahkan lampu kilat dan asap dari moncong senapan.
"Anggaran efek visual saya yang sangat terbatas memang menghabiskan cukup banyak uang, tetapi saya rasa itu sepadan. Efek visual pada film ini sebagian besar berada di dalam kamera. Kami terutama melakukan syuting di lokasi dengan perluasan set. Jadi Anda harus menyeimbangkan pengeluaran uang ketika Anda tidak memiliki anggaran besar untuk membuat efek visual," kata dia.(tka)
Baca juga:
Insiden Alec Baldwin Bikin Senjata Api Dilarang saat Syuting?
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober

Lightsaber ikonis Darth Vader Terjual Rp 59 Miliar dalam Lelang

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini

Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'

Disney Rencanakan Rilis Film 'Bluey', Tayang Seluruh Bioskop Dunia pada 6 Agutus 2027
