Begini Cara ke Pulau Leebong, Maldives-nya Indonesia di Belitung
Jumat, 09 November 2018 -
SENIN (29/10) hari yang bersejarah bagi Belitung. Untuk kali pertama Belitung punya penerbangan internasional reguler. Garuda Indonesia. Melayani Singapura-Belitung. Dan sebaliknya, Belitung-Singapura. Masing-masing seminggu empat kali. Kian mudah warga asing mengunjungi Belitung.
“Penerbangan internasional reguler ini tentu akan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Belitung,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Hermanto kepada MerahPutih.com beberapa waktu lalu.
Kata dia salah satu tujuan andalan wisatawan asing di Belitung adalah Pulau Leebong. Sejatinya tak hanya wisatawan asing, Pulau Leebong kini juga menjadi destinasi favorit wisatawan lokal di wilayah Belitung.
Banyak orang bilang, Pulau Leebong adalah Maldives-nya Indonesia.
MerahPutih.com berkesempatan mengunjungi dan mengeksplore Pulau Leebong.
Untuk diketahui, Pulau Leebong adalah satu-satunya private island alias pulau privat satu-satunya di Belitung. Luasnya 37,8 hektar. Baru 20 persen dari luas tersebut yang dikelola untuk wisata. Sisanya masih hutan. Hutan masih perawan.
Kamu tidak bisa ujug-ujug datang ke sana. Tanpa pemberitahuan. Tanpa booking. “Kalau tidak booking dulu tidak bisa. Karena tidak akan ada kapal yang menjemput untuk ke sini (Pulau Leebong) ,” kata Hospitality and Event Manager Pulau Leebong Gerilyano Tomodok.
Menurut pria yang akrab disapa Geril ini, cara paling gampang untuk bisa ke Pulau Leebong adalah menghubungi travel agent. Yang menyediakan perjalanan wisata ke Belitung dan Pulau Leebong.
Ada beberapa pilihan jika ingin Pulau Leebong. Day trip (tanpa menginap) atau meningap.
Day Trip

Dengan paket day trip kamu bisa menikmati keindahan Pulau Leebong seharian tanpa menginap. “Day trip bisa dimulai pukul 09.00-17.00,” ujar Geril.
Akses untuk masuk ke Pulau Leebong adalah dermaga pendek. Kapal yang membawamu akan parkir di sana dan kamu akan langsung disambut para guide. Mereka super ramah. Asyik. Tapi nggak sok asyik.
Dengan day trip, kamu bisa menikmati hamparan pantai putih di sepanjang Pulau Leebong. Kami juga bisa mendayung kano di pantainya yang tenang. Karakter air pantai di Leebong adalah tenang. Tak ada ombak besar. Jadi tak bisa untuk berselancar.
Ada satu pantai andalan di sana. Namanya pantai Chicas. Jika laut sedang surut, hamparan pasirnya luas banget. Perpaduan pasir putih luas dengan laut biru inilah yang disebut-sebut sebagai Maldives-nya Indonesia yang tersembunyi di Belitung.
Di sana ada tiga gazebo yang bisa kami pakai untuk bersantai. Memanjakan mata. Menenangkan pikiran.
Bosan dengan pantai? Kami bisa bersepeda mengelilingi Pulau Leebong yang super keren.
Dijamin, kamu tak akan kekurangan spot foto untuk koleksi Instagram dan media sosialmu.
Untuk day trip, kamu harus membayar Rp 400 ribu dengan minimal lima orang. “Itu sudah dapat makan siang,” ujarnya.
Menginap

Selain keindahan alamnya yang luar biasa, Pulau Leebong juga menyediakan penginapan yang sangat keren. Empat villa yang disediakan di sana. Ada juga tenda yang bisa kamu sewa untuk ramai-ramai.
Villa yang ada di Pulau Leebong begitu berkelas. Sekelas bintang lima dengan harga yang sangat terjangkau. Semua villa didominasi dengan kayu. Jadi, kesan natural sangat terasa jika bermalam di sana. “Memang ini keunggulan kami. Back to nature,” kata Geril.
Kayu sebagai bahan dasar pembuatan villa juga tak main-main. Kayu jati dan kayu ulin. Jadi, kesan mewah dan kuat sangat terasa di villa tersebut.
Nama-mana yang bisa kamu sewa di sana adalah Villa Barata, Villa Chicas, Villa Declan Zarra Tree House
Namanya saja bintang lima. Pasti standar fasilitasnya dan pelayanannya pun tak main. Kasur begitu nyaman. Kamar mandinya unik dan mewah. Serta semua kamar dilengkapi air conditioner (AC). Jadi kamu tak akan kegerahan.
Semua view dari dalam villa-villa menghadap ke laut. Jadi bisa dibayangkan, begitu membuka jendela di pagi hari, kamu akan melihat hamparan pantai dan laut.
Zarra Tree House atau villa pohon adalah villa yang paling iconic di Pulau Leebong. Villa ini merupakan satu-satunya villa pohon di belitung. Dibangun di atas pohon. Kamar ini begitu unik. Kapasitasnya cuma dua orang. Dilengkapi gazebo mungil di atas kamar. Kamu bisa menikmati keindanhan alam dari atas pohon. Sangat romantis!
“Ini biasanya memang untuk tamu yang sedang berbulan madu,” tutur Geril.
Akses ke Pulau Leebong

Sebenarnya akses ke Pulau Leebong sangat mudah. Begitu tiba di bandara Hanandjoedin, Tanjung Pandan, Belitung, kamu bisa menyewa mobil atau kendaraan lainnya untuk meluncur ke Pelabuhan Tanjung Ru.
Perjalanannya tak terlalu lama. Cuma sekitar 45 menit. Selama perjalanan kamu juga akan disuguhi pemandangan alam yang indah. Hamparan pantai dan laut.
Nah, sesampainya di Tanjung Ru, kamu akan disambut perahu motor yang akan mengantarkanmu ke Pulau Leebong.
Perjalanan dari Tanjung Ru ke dermaga pendek Pulau Leebong juga tak terlalu jauh. Hanya 15 menit. Di atas perahu itu kamu akan melihat hamparan laut yang sangat-sangat cantik. Biru. Bening. Tanpa sampah.
Saat penyeberangan, sebaiknya kamu sudah mulai “menyiagakan” kamera atau smartphone-mu. Sebab, jangan buang kesempatan untuk mengabadikan momen indahnya alam dan laut Belitung.
Hingga akhirnya kamu tiba di Pulau Leebong. Akan banyak lagi kekayaan alam yang bisa kamu abadikan dan nikmati si sana. Tak berlebihan jika pengelola Pulau Leebong selalu memutar lagi Welcome to My Paradise untuk menyambut tamunya.
Leobong memang layak disebut sebagai pecahan surga yang diturunkan ke Belitung! (*)