Bagaimana Hewan Berkomunikasi?

Jumat, 08 Juli 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

SEEKOR kucing lucu mendekatimu. Dia lalu menggesekkan kepalanya ke kakimu berulang-ulang. Gesekan itu punya makna. Bisa keinginan untuk diperhatikan atau permintaan makan. Itulah sebentuk komunikasi kucing ke makhluk lainnya, entah ke manusia atau sesama kucing.

Hampir semua hewan tak bisa berbicara selayaknya manusia, tapi mereka memiliki ragam komunikasi untuk menyampaikan maksudnya. Mereka menggunakan aroma tubuh, suara, gerakan tubuh, atau dengan warna tubuhnya untuk berkomunikasi. Semua dilakukan sesuai dengan kelebihan pada tubuh atau perilaku hewan tersebut.

Baca juga:

Lebih Pintar Anjing atau Kucing?

"Komunikasi ini sangat berguna bagi mereka untuk berteman atau mencari pasangan. Mereka mempunyai cara berkomunikasi tertentu untuk menyatakan rasa ketidaksenangan, marah, sayang, kehadiran dalam kelompok, atau bahaya," terang Juliani Nur Aziza dalam Berbagai Cara Binatang Berkomunikasi.

Aroma Tubuh

Beberapa jenis serangga atau mamalia menggunakan kelenjar di tubuhnya yang mengeluarkan aroma tertentu. Pada tiap hewan, kelenjar itu berbeda letaknya. Ada yang di bagian belakang, sesela kuku, dekat mata, hidung, atau pipi.

Aroma digunakan untuk menyatakan maksud hewan. Pada serigala, aroma tubuh menandai wilayah kekuasaannya. Mereka akan meninggalkan aromanya ke benda-benda di sekitarnya. Pada rusa jantan, aroma tubuh yang berasal dari kepala dan sekitar tanduk mengindikasikan keinginan untuk kawin.

Suara

Hewan mungkin bisa berbicara seperti manusia, tapi sebagian besar mereka mampu mengeluarkan suara yang bisa terdengar dari jauh oleh makhluk lain. Kadangkala suara tersebut hanya bisa didengar oleh sesamanya. Suara digunakan untuk memanggil lawan jenis atau peringatan tanda bahaya.

Salah satu hewan yang paling sering bersuara adalah burung. Kicauan burung di pagi hari tidak sesederhana yang didengar manusia. Bagi manusia, kicauan itu mungkin sebentuk penenteram perasaan saat pagi. Tapi bagi burung, kicauan itu bisa berarti menandai daerah kekuasaan, tanda bahaya, atau memanggil temannya.

Hewan lain yang juga kerap berisik adalah kera. Suara mereka sangat keras bahkan bisa terdengar sejauh 3 kilometer. Suara itu keluar dari tenggorokan melalui tiupan udara di kerongkongan dengan menggunakan tulang yang disebut hyoid. Fungsi suara kera untuk mempertahankan wilayahnya dari gangguan kelompok lain.

Gerakan Tubuh

Gerakan tubuh sering digunakan oleh banyak hewan untuk menunjukkan kekuasaannya. Ini misalnya dilakukan oleh serigala pemimpin. Serigala adalah hewan sosial dan senang berburu secara bergerombol. Tiap gerombolan mempunyai pemimpin. Seekor pemimpin akan berjalan lebih tegap sambil menaikkan ekornya.

Baca juga:

5 Hewan yang Mempercantik Indonesia

komunikasi serigala
Serigala adalah hewan sosial dan senang berburu secara bergerombol. (Unsplash/Thomas Bonometti)

Gerakan tersebut direspons oleh serigala lain dengan cara mendekati sang pemimpin. Mereka akan menundukkan badan, kepala, dan ekornya sebagai tanda penghormatan kepada pemimpinnya. Setelah itu, mereka akan menjilati hidung, mulut, dan rahang sang pemimpin.

Warna Tubuh

Komunikasi ini menjadi yang paling unik di kalangan hewan. Tak semua hewan memiliki warna-warni cantik pada tubuhnya. Beberapa hewan memanfaatkan warna untuk berkomunikasi seperti pada burung merak dan cenderawasih.

komunikasi merak
Beberapa hewan memanfaatkan warna untuk berkomunikasi seperti pada burung merak dan cenderawasih. (Unsplash/Steve Harvey)

Dua burung tadi memiliki warna-warni yang sangat indah di tubuhnya, terutama pada pejantan. Bulu-bulu itu digunakan untuk menyatakan cinta dan ajakan kawin pada lawan jenis. Khusus merak, warna pada bulu juga ditujukan untuk menghalau serangan musuh.

Begitulah contoh kecil komunikasi hewan. Meski mereka tak bisa berbicara secara natural, bukan berarti tak bisa berkomunikasi. (dru)

Baca juga:

Anjing Samoyed, Si Putih Lucu Mirip Serigala Kutub

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan