Badan Antariksa Eropa Merekrut Penyandang Disabilitas

Kamis, 04 Maret 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

KEHADIRAN penyandang disabilitas akan menjadi yang pertama di dunia dalam perjalanan menuju luar angkasa. Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana untuk merekrut astronaut penyandang disabilitas.

Selama ini, penyandang disabilitas dianggap tidak memenuhi proses seleksi untuk menjadi seorang astronaut. Mereka tidak bisa lulus seleksi lantaran memiliki keterbatasan fisik dan mental.

Baca juga:

Elon Musk dan NASA Siap Wujudkan Impian Tom Cruise Syuting di Luar Angkasa

Namun, dengan adanya kebijakan ini, menjadi titik balik bagi astronaut dari segala usia dan lapisan masyarakat untuk melamar. Bahkan, penyandang disabilitas yang lolos seleksi dapat ambil bagian dari misi ke bulan atau Mars.

Pelamar disabilitas akan melewati rangkaian seleksi. (Foto: Unsplash/MORAN)

Direktur Program Robotika dan Penerbangan Luar Angkasa ESA, David Parker, mengatakan membutuhkan orang-orang yang bermotivasi tinggi dari berbagai latar belakang untuk menggabungkan keterampilan mereka dan bekerja sebagai sebuah tim.

"Generasi warga Inggris berikutnya memiliki begitu banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia, jadi saya akan mendorong siapa pun yang bermimpi mendorong batas-batas dari apa yang mungkin untuk mengambil kesempatan ini untuk menjadi bagian dari kelompok pelopor luar angkasa ESA di masa depan," ujar Parker mengutip laman BBC.

Baca juga:

Ambisius, Tiongkok Luncurkan Misi Ruang Angkasa ke Mars

Menurut Parker, pendaftaran akan dibuka akhir Maret ini. "Ini adalah drive perekrutan ESA terbuka pertama sejak 2008 dan aplikasi akan dibuka pada 31 Maret selama dua bulan," tambahnya.

Penyandang disabilitas yang mendaftar akan melalui berbagai tahapan proses seleksi. Misalnya seperti proses skrining, tes psikologis, seleksi medis, dua seleksi wawancara, serta pelatihan intensif mencakup kursus tiga minggu tentang geologi praktis.

Pendaftaran dibuka mulai 31 Maret 2021. (Foto: Unsplash/NASA)

ESA berusaha membuka kesempatan seluas mungkin bagi seluruh masyarakat Uni Eropa yang mendanai agensi tersebut. Menteri luar negeri untuk sains, riset, dan inovasi Inggris, Amanda Solloway, menjelaskan banyak orang yang ingin memiliki profesi sebagai astronaut.

"Menjadi astronaut adalah impian bagi banyak orang, dan misi bersejarah Tim Peake ke luar angkasa pada tahun 2015 menunjukkan kepada jutaan orang Inggris bahwa hal itu dapat menjadi kenyataan, sambil menempatkan Inggris di peta sebagai ruang terdepan bangsa," tutur Amanda seperti dilansir dari Mirror.

Kebijakan perekrutan para astronaut ini memberi makna penting bagi semua orang untuk mengikuti seluruh misi eksplorasi luar angkasa yang dijalankan ESA. (ard)

Baca juga:

UEA Luncurkan Mars Hope, Analisis Atmosfer Mars

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan