Awan Mirip Mata Dajjal Gegerkan Warga Kediri

Selasa, 01 Desember 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Warga Kediri, Jawa Timur, digegerkan dengan penampakan awan yang dianggap mirip dengan mata dajjal sehingga muncul persepsi tanda akhir jaman.

Tampilan bentuk awan tersebut juga berhasil ditangkap oleh bidikan kamera ponsel milik warga sekitar Desa Maron, Kediri barat.

Baca Juga

Unik, Petani Jepang Gunakan Burung Hantu Untuk Pengendali Hama

Aryo, warga sekitar mengatakan, kejadian ini menurutnya alami. Namun baru kali ini melihat awan yang bentuknya unik nampak mirip mata besar.

“Tapi meski alami, lha kok awannya ini berbentuk mirip mata besar, makanya saya langsung bidik dengan kamera ponsel saya untuk kenang-kenangan," tandas Aryo saat diwawancarai awak media, Selasa (1/12).

Awan tersebut nampak berbentuk lingkaran berbentuk oval berwarna putih. Dan, sekelilingnya agak gelap dan membentuk dua garis melingkar. Untuk bagian dalamnya, berbentuk putih cembung layaknya kelopak mata.

Awan membentuk mata besar di langit Kediri yang dipersepsikan mata dajjal sebagai tanda peringatan akhir jaman. Foto: Istimewa
Awan membentuk mata besar di langit Kediri yang dipersepsikan mata dajjal sebagai tanda peringatan akhir jaman. Foto: Istimewa

Aris, yang juga warga sekitar berkomentar bahwa awan mirip mata berukuran besar tersebut diperkirakan sebagai peringatan.

“Mata satu, ya kan matanya dajjal, ya bisa jadi sekarang ini akhir jaman yang menandakan bangkitnya kroni-kroninya menguasai dunia,” tuturnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri berkoordinasi dengan BMKG di Juanda. BPBD mengirimkan laporan disertai dengan foto-foto awan unik ini.

“Jika dilihat bentuknya itu seperti awan altocumulus (AC) dan itu fenomena awan biasa. Seperti itu hasil kajian dari BMKG,” ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiap Siagaan BPBD Kabupaten Kediri, Saifudin Zuhri

Apakah awan tersebut berkaitan dengan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Saifudin belum bisa memberikan keterangan atas hal tersebut.

“Yah bisa juga berkaitan bisa juga tidak, karena hal ini juga memerlukan riset terlebih dahulu," terang Saifudin. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca Juga

Ketat, Perjalanan Bisnis ke Singapura Harus Penuhi Persyaratan Ini

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan