Asosiasi Perjalanan AS Rilis Panduan untuk Masa ‘New Normal’

Selasa, 16 Juni 2020 - Leonard

DENGAN menatap ke masa depan, Asosiasi Perjalanan AS mengeluarkan panduan baru untuk memengaruhi perjalanan di era new normal.

Pedoman yang dirilis minggu ini dibentuk dengan bantuan para ahli medis dan mencakup semuanya. Mulai dari mengurangi potensi penyebaran COVID-19 dengan meningkatkan kebijakan pembersihan hingga menerapkan hal-hal seperti fitur tanpa sentuhan.

Baca juga:

Pariwisata Jamaika Kembali Dibuka

1
Pedoman dibentuk dengan bantuan para ahli medis.(Foto: Unsplash/Jason Briscoe)

Presiden dan CEO Asosiasi Perjalanan AS Roger Dow mengatakan panduan itu dirilis agar publik melihat industri perjalanan menetapkan standar yang sangat tinggi untuk mengurangi risiko virus. "Praktik yang kami lakukan untuk mencapai standar konsisten melalui setiap fase pengalaman perjalanan," jelas Dow.

Menurutnya, saat perjalanan dibuka kembali, para pelancong perlu percaya diri bahwa langkah-langkah keamanan sudah berlaku sejak keberangkatan mereka sampai kembali ke rumah mereka.

Tujuan lembaga nirlaba itu ialah memberikan arahan dan praktik terbaik bagi industri yang akan membuat para pelancong yang berpotensi gelisah menjadi merasa nyaman. Dengan banyaknya gagasan tentang bagaimana dan kapan perjalanan akan dimulai kembali dan seperti apa kelanjutannya, panduan ini bisa jadi langkah awal.

Baca juga:

Airbnb Kampanyekan Liburan Dekat Rumah

2
Membatasi kontak fisik antara staf dan pelanggan (Foto: Unsplash/Sergey Zorkin)

Untuk karyawan dalam bisnis perjalanan, Asosiasi Perjalanan AS merekomendasikan memperkuat praktik kebersihan tangan. Tidak ketinggalan mengambil tindakan pencegahan seperti membatasi kontak fisik antara staf dan pelanggan. Mereka juga memasang penghalang fisik untuk memungkinkan mereka menjaga jarak.

Guna menjaga kebersihan diri di tempat umum, seperti hotel, asosiasi merekomendasikan memasang stasiun pembersih tangan dan menggunakan desinfektan yang dikenal efektif terhadap penyebaran COVID-19.

Perusahaan-perusahaan seperti Marriott dan Airbnb memperbarui kebijakan pembersihan mereka dengan penerapan teknologi hotel chain. Penyemprot elektrostatik dengan disinfektan seperti yang dilakukan oleh rumah sakit pun diterapkan. Platform sewa rumah berkeras melakukan penyemprotan 24 jam sebelum tamu check-in.

Sementara itu, Singapura telah menetapkan sertifikasi SG Clean yang dapat diperoleh di tempat-tempat seperti hotel dan objek wisata. Sertifikasi itu memberikan ketenangan pikiran kepada pelanggan potensial. (lgi)

Baca juga:

Menara Eiffel Kembali Dibuka, Belum Boleh ke Puncak Menara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan