Kado Kecil Video Musik 'Daun Surgawi' dari Ardhito Pramono
Senin, 19 Desember 2022 -
SETELAH sukses dengan album Wijayakusuma, Ardhito Pramono memberikan kado manis kecil berupa video musik dari salah satu trek di album tersebut berjudul Daun Surgawi pada akhir Desember.
Baca juga:
'Wijayakusuma', Album Perdana Berbahasa Indonesia dari Ardhito Pramono
“Daun Surgawi menceritakan tentang kecintaan terhadap sayur-sayuran yang pastinya menyehatkan tubuh, mencerahkan pikiran, mudah didapat di mana saja, dan bisa dinikmati kapan saja,” ucap Ardhito dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Senin (19/12).
Seperti penggalan lirik, 'terjaga sukmaku/hilang gundah ragu/tawa hiasi malam syahdu', yang mewakili kecintaan Ardhito terhadap sayur-sayuran. Meski buka seorang vegetarian, Ardhito gemar memadupadankan sayur-sayuran dalam setiap masakan yang ia masak sendiri.
“Gue selalu suka perpaduan sayu-sayuran di setiap makanan yang gue masak sendiri, ataupun ketika gue makan di luar,” lanjut Ardhito.
Dalam video musik yang disutradarai oleh Bintang Guno (Allgood Creative) ini dikemas dengan memasukan unsur-unsur komedi yang ringan, namun bermakna. Diperankan oleh Regina Jessica sebagai Bunga, Rendy Umar sebagai Pak Daun si Tukang Sayur, dan masih banyak lagi.
Menceritakan tentang kisah seorang wanita yang jatuh hati kepada seorang pedagang sayur keliling di komplek rumahnya, yang mana ia berusaha menyimpan hubungan yang sedang dibangun. Video musik ini dikemas dengan memasukan unsur-unsur komedi yang ringan namun bermakna.
Baca juga:
Ardhito Pramono Bicara Kekayaan Alam Indonesia di Single "Wijayakusuma"
“Melihat video ini, keseruan dalam mengagumi. Perasaan yang tidak bisa dinilai salah satu atau benarnya. Mengagumi seseorang membuat perasaan menjadi berbunga-bunga, namun juga tentunya bisa menularkan rasa bahagianya kepada orang sekitar,” ujar Bintang.
Sementara itu, album Wijayakusuma dirilis melalui Aksara Records. melalui delapan lagu dalam Wijayakusuma, Ardhito melahirkan karya sendiri dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya.
“Gue melihat banyak sekali dampak kurang baik dari karya gue selama ini yang menggunakan bahasa Inggris,” ungkap Ardhito dalam siaran pers yang diterima Merah Putih. “Misalnya, teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya. Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengaryaan,” sambungnya. (far)
Baca juga:
Cerita Ardhito Pramono, Pernah Hampir Overdosis Hingga Depresi