Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan

Kamis, 06 November 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputoh.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah antisipasi komprehensif untuk menghadapi ancaman banjir rob yang diprediksi terjadi pada tanggal 5 hingga 10 November 2025.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan bahwa Pemprov DKI telah menyusun strategi menyeluruh. Strategi ini berfokus pada pencegahan, mitigasi, dan respon cepat untuk mengantisipasi potensi rob.

“Untuk penyiagaan personel dan peralatan, Dinas SDA telah mengerahkan Pasukan Biru (tim tanggap darurat) secara penuh," ujar Chico, Kamis (6/11).

Baca juga:

Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada

Penyiagaan personel difokuskan pada tujuh wilayah utama yang rawan terdampak rob, meliputi Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina, Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Kali Baru, dan Marunda.

Kesiapan Infrastruktur dan Modifikasi Cuaca

Dalam aspek infrastruktur, sebanyak 560 unit pompa permanen (stasioner) dengan total kapasitas 1,2 juta liter per menit telah disiagakan secara operasional di 11 kelurahan pesisir, termasuk Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, dan Ancol.

Selain itu, 50 unit pompa portable (mobile) juga disiapkan untuk kebutuhan drainase darurat. Hingga saat ini, 95 persen pompa dilaporkan dalam kondisi prima pasca perawatan pada Oktober 2025.

Pemprov DKI juga melakukan pengerukan saluran drainase utama di kawasan pesisir sepanjang 15 kilometer sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan 1.500 karung lumpur.

Baca juga:

Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem

Meskipun efektivitas drainase keseluruhan mencapai 85 persen, daerah seperti Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi, sehingga tim terus memantau menggunakan drone. Peningkatan efektivitas ini ditargetkan melalui implementasi sistem polder tertutup.

Untuk mengurangi curah hujan ekstrem yang dapat memperparah rob, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Kegiatan ini berlangsung dari 5 hingga 10 November 2025, bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU).

“Hal ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah utara Jakarta,” tambah Chico.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan