Anies-Imin Ingin Hentikan Penerapan Platform Merdeka Mengajar

Selasa, 06 Februari 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji mengatakan, bahwa pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 tersebut, bakal menghentikan penerapan Platform Merdeka Mengajar (PMM), apabila terpilih dalam Pilpres 2024.

Indra menjelaskan, paslon AMIN tidak hanya sebatas peduli terhadap peningkatan gaji dan kejelasan status kepegawaian dari para guru. Namun, keduanya juga berkomitmen untuk mengurangi beban administrasi guru menjadi maksimal 10 persen dari jam kerja sehari-hari.

"Kalau kami, model seperti PMM akan kami setop, karena itu tidak efektif dan justru malah membuat para guru menjadi terbebani," kata Indra di Jakarta, Selasa (6/2).

Baca juga:

Survei ARCHI: Elektabilitas Anies-Muhaimin Naik, Prabowo-Gibran Turun

Beban administrasi guru, kata Indra, selama ini dinilai sangat membebani guru dalam beraktivitas sehari-hari. Hal itu pun cukup mengganggu konsentrasi untuk fokus melakukan kegiatan belajar mengajar dengan para murid.

"Kami akan mengurangi beban administrasi guru, sehingga guru fokusnya bukan menjadi birokrat, tetapi menjadi pendidik. Jadi itu salah satu perubahan yang akan kami lakukan," kata politisi Partai Nasdem tersebut.

Baca juga:

Kampanye Akbar Terakhir AMIN di JIS Sudah Sesuai Jadwal

Anies-Imin ingin mengurangi beban administrasi guru
Anies-Imin ingin mengurangi beban administrasi guru. Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
>Sementara itu, berdasarkan laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.

PMM menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai Kurikulum Merdeka. Dalam fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan diri. Kemudian, ada lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Salah satu fitur seperti asesmen murid yang dikembangkan, bisa membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi dengan cepat. Jadi, bisa menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. (*)

Baca juga:

Penampilan Anies di Debat Capres Memukau Berkat Pengalaman jadi Mendikbud dan Gubernur

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan