Angka Kemiskinan di Solo Masih di Atas Data Nasional, Mensos Minta CSR Swasta

Minggu, 19 Januari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Selama 10 tahun angka kemiskinan nasional diklaim turun 10 persen. Angka ini, akan menjadi acuan program bantuan sosial.

"Angka kemiskinan bisa turun signifikan melalui program lintas sektor. Itu yag sedang kami gagas satu data kemiskinan untuk acuan program bantuan sosial," ujar Hal itu diungkapkan Mensos dalam Dialog Pilar-pilar Sosial Soloraya di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (18/1).

Ia mengakui sejumlah tantangan dalam menurunkan tingkat kemiskinan, antara lain pandemi COVID-19. Tetapi, bisa menurunkan kemiskinan dengan lebih terukur.

Penyaluran bantuan akan dilakukan melalui data tunggal sehingga lebih tepat sasaran. Salah satunya diharapkan tingkat kemiskinan di Soloraya yang masih di atas nasional bisa turjn.

Baca juga:

Komoditas Yang Paling Berkontribusi Pada Garis Kemiskinan, Beras Paling Tinggi

Ia mengharapkan, Lembaga non pemerintah bisa terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan. Mereka memiliki program melalui dana tanggung jawab sosial dan lingkungan/CSR.

“Kami ajak mereka kolaborasi, ada data, misalkan sanitasi. Targetnya cukup besar sedangkan anggarannya tidak cukup. Anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, tidak cukup,” ujarnya.

Adapun dana bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial untuk wilayah Soloraya mencapai Rp 2 triliun untuk 542.791 keluarga penerima manfaat (KPM). Alokasi bansos untuk Solo yang terendah di Soloraya.

Kemensos memberikan bansos serta memberikan program Penerima Bantuan Iuran (PBI). PBI merupakan program yang ditujukan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu supaya mendapatkan perlindungan BPJS Kesehatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang atau 11,25 persen pada 2014. Jumlahnya turun menjadi 25,22 juta orang atau 9,03 persen pada 2024. (Ismail/Jawa Tengah).

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan