Analisa: Serangan ISIS di Palmyra, Coreng Kekuatan Irak dan AS
Jumat, 22 Mei 2015 -
MerahPutih Timur Tengah - Tentu kita melihat sebuah ironi dari serangan yang dilakukan ISIS terhadap Plamyra. Jika anda ingat, kejatuhan kota Palmyra atas ISIS hanya berselang beberapa hari setelah ISIS menyerang Ramadi. Hal ini tentu telah mencoreng kekuatan militer gabungan Irak dengan AS.
Penyerangan brutal ISIS ini berbanding terbalik dengan pernyataan militer gabungan Irak dan Amerika. Sebelumnya mereka menyatakan telah membunuh dua pimpinan utama ISIS melalui serangan udara. Namun nyatanya ISIS malah semakin bergelora dan melancarkan serangan yang lebih brutal.
Dalam BBC dikatakan, AS telah mengakui bahwa “prestasi” ISIS ini merupakan kemunduran dari pasokan koalisi AS dengan Irak. Namun begitu Presiden Barack Obama menegaskan bahwa AS tidak akan kalah dalam perang melawan ISIS.
Menutip dari media yang sama, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan bahwa masalah ISIS tidak dapat diselesaika hanya dalam semalam, "Sampai kami dapat membangun kekuatan lokal di tanah di Suriah yang bisa melakukan perlawanan ke ISIS di negeri sendiri," katanya, "ini akan terus menjadi tantangan yang sulit."
Baca juga: