Akbar Faizal Kritik Keras Kebijakan Luhut Panjaitan
Senin, 06 April 2015 -
MerahPutih Nasional - Anggota DPR RI, Akbar Faizal (47), mengkritik kebijakan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan terkait rencana penggaetan enam lulusan Harvard, Amerika Serikat, untuk bergabung ke Istana Presiden. Akbar Faizal menganggap langkah tersebut melangkahi andil lulusan dalam negeri. (Baca: Yasonna Laoly Bakal Diganti Trimedya Panjaitan?)
Politikus Nasdem itu menegaskan, seharusnya lulusan kampus dalam negeri yang telah berjasa daam penaikan Jokowi menjadi presiden mendapat kesempatan duduk di Istana. "Tak ada anak Harvard di tim pemenangan kami, yang agak jauh kuliahnya itu paling Eva K. Sundari yang pernah sekolah di Inggris entah di mana," tulis Akbar, melalui ketika aplikasi Whatsapp yang bocor, diterima redaksi, Senin (6/4).
Di dalam surat tersebut, Akbar juga membeberkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenangan Jokowi-JK. Selain itu, ia juga membongkar peran Luhut Binsar yang dinilai tidak terlalu besar. Pasalnya, tim PDIP dan Nasdem terjun sampai ke desa-desa. (Baca: Ke Istana Negara, Setnov Bertemu Luhut Panjaitan)
"Pak Luhut sendiri setahu saya (dan sesungguhnya saya sangat tahu masalahnya) banyak menghabiskan waktu di kantor pemenangan yang dibentuknya di Bravo 5 Menteng dan berdiskusi or menelepon banyak orang yang saya dengar sebagai 'orang LBP' entah di mana saja," paparnya.
Belakangan diketahui, bahwa "surat" yang bocor tersebut merupakan ketikan obrolan di dalam grup WhatsApp. "Surat" tersebut ditulis pada Sabtu (4/4), ditujukan kepada Yanuar Nugroho, salah satu dari lima deputi Kepala Staf Kepresiden. (fre)