Ahok: Rayakan Hari Pahlawan Cukup dengan Tak Korupsi
Selasa, 10 November 2015 -
MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta agar semangat pemberantasan korupsi terus dijaga. Pasalnya, semangat antirasuah itu merupakan salah satu bentuk menghargai perjuangan yang dilakukan para pahlawan terdahulu. Ini disampaikan Ahok menyikapi peringatan Hari Pahlawan, Selasa, 10 November.
"Maknanya bagi kita ya mengenang ada orang yang rela mati buat kita. Sedangkan kita, setelah masuk 70 tahun (merdeka), kita ini enggak diminta mati, darah aja enggak. Cuma diminta jangan korupsi," ujar Ahok di Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, semangat perjuangan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kekinian juga perlu dilakukan. Caranya, kata Ahok, dengan menjaga ideologi bangsa yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Jadi apa sih yang susah bagi kita sekarang? Harusnya angkatan generasi kita itu merasa malu, enggak ngorbanin darah, apa aja enggak kok. Cuma enggak korupsi masa enggak sanggup?" paparnya.
Menurut Ahok, sikap antikorupsi juga bisa dinilai sebagai sikap kepahlawanan. Terlebih sikap tersebut dipraktikkan di tengah kondisi bangsa yang mayoritas penyelenggaranya korup. Sikap berani mengatakan kebenaran juga dinilai patriotik.
"Nah, bagi saya makna Hari Pahlawan ya seperti itu. Harus berani menyampaikan kebenaran, seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Khofifah (Menteri Sosial)," terangnya.
Lebih jauh, mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, orang-orang yang menegakkan program DKI Lima Tertib saja bisa dikategorikan pahlawan.
Adanya keimanan diperlukan guna menelurkan sikap kepahlawanan. Sebab, kata Ahok, orang-orang yang beriman akan dengan sendirinya memiliki nasionalisme dan sikap patriotik yang tinggi.
"Kalau kamu tidak beriman, tapi kamu ngaku patriotik, pasti kamu chauvinis. Kalau kamu beriman, otomatis kamu patriotik," tutupnya. (gms)
Baca Juga: