9 Caketum Cium Aroma Persekongkolan di Kongres PSSI

Jumat, 01 November 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Sembilan calon ketua umum PSSI memprotes tahapan Kongres PSSI yang dinilai penuh aroma ketidakberesan. Mereka menuntut perubahan di tubuh induk sepak bola Indonesia itu.

Sembilan caketum itu adalah Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Octavianus, Rahim Soekasah, Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, dan Sarman El Hakim. Kesembilannya berkumpul di Mall FX Sudirman, Jakarta, Jumat (1/11)

Baca Juga

CEO Persis Solo Disarankan Minta Maaf kepada Iwan Bule

Para caketum merasa kecewa dengan PSSI karena tahapan proses pemilihan pengurus PSSI 2019-2023 tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Mereka menilai panitia pemilihan tidak memberikan kesempatan kepada calon untuk menyampaikan visi dan misi. Bahkan, debat antar calon yang akan dihadiri voters urung terlaksana.

Calon Ketua Umum PSSI, Fary Djemi Francis. (PSSI Pers)
Calon Ketua Umum PSSI, Fary Djemi Francis. (PSSI Pers)

Mereka juga mencium aroma persengkokolan bahwa PSSI ingin memenangkan salah satu calon. Tujuannya agar para pengurus lama kembali memegang kendali fedeasi.

Baca Juga

Tebar Janji Para Caketum PSSI: Rekrut Pelatih Kelas Dunia, VAR Sampai Cabut dari AFF

"Siapa yang menjadi ketum tergantung dinamika di kongres. Kedaulatan suara ada di voters, jangan sampai masuk lingkaran setan. PSSI lama sudah gagal dan tersandung kasus match fixing," ujar Vijaya.

CEO Nine Sport Arif Wicaksono juga kecewa. Dia merasa tidak mendapatkan haknya untuk menyampaikan visi dan misi kepada pemilik suara.

"Paparan program saya ke voters tidak terlaksana. Itu (sesi debat) adalah satu-satunya akses saya ke voters," sesalnya.

Baca Juga

Siap Dukung Iwan Bule, Vijaya Fitriyasa: Dia Berani Lawan Kartel Lama

Berikut 10 poin deklarasi sembilan caketum. Berikut isinya:

  1. Aneh. Tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan di kongres.
  2. Tidak ada medium antara caketum dengan voters untuk menyampaikan visi misi kami.
  3. Tidak ada medium debat resmi antara caketum di depan voters. Padahal ini sangat penting untuk lebih mendekatkan kami dengan para voters. Penentu penting perjalanan prestasi sepakbola Indonesia yang kita cintai ini.
  4. Terindikasi kuat adanya 'operasi senyap' dari beberapa oknum executive committee PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua umum di kongres.
  5. 'Tercium' adanya aroma kental permainan uang antara salah satu calon ketua umum dengan voters.
  6. Jika sudah begini, maka federasi kita, PSSI dan sepakbola Indonesia secara keseluruhan, dalam kondisi bahaya!
  7. Akan makin parah jika tidak ada perbaikan untuk menuju perubahan.
  8. Akan makin rusak jika tidak dicegah karena hanya akan menghasilkan exco-exco lama yang selama ini, mereka adalah pelaku terdepan perusak sepak bola Indonesia. Lihat: Kompetisi domestik kita amburadul! Tim nasional kita babak belur!
  9. Untuk itulah, kami, 9 (sembilan) calon ketua umum PSSI yang berkomitmen kuat membangun sepakbola Indonesia menginginkan PSSI Baru Menuju Perubahan.
  10. Kami mengimbau para voters, semuanya, untuk menggunakan hati nuraninya. Mari kita bergandengan tangan, dengan hati yang tulus, dengan cinta, untuk membawa sepakbola Indonesia menjadi lebih baik. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan