86 Juta Warga Bakal Mudik, Begini Persiapan Anak Buah Jokowi

Kamis, 07 April 2022 - Mula Akmal

MerahPutih.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan bahwa masyarakat diperbolehkan untuk melakukan mudik pada Lebaran 2022 ini.

Untuk itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan pelaksanaan mudik ini dengan matang baik dalam protokol kesehatan.

Baca Juga:

Pemerintah Prediksi 85 Juta Orang Mudik Lebaran 2022

Termasuk ketersediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) mengingat tingginya animo masyarakat yang akan mudik.

"Insya Allah sebagian besar sudah siap dan ada beberapa hal lagi yang sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong terutama mudik tahun 2022 ini," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dalam keteranganya, Kamis (7/4).

Menurut Muhadjir, Jokowi berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait.

Mengingat berdasarkan proyeksi atau prediksi dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan angka yang akan melaksanakan mudik memcapai 76-86 juta.

Presiden juga meminta agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini diatur secara tepat dan ketat. Sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu dan masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.

Salah satu poin yang ditekankan oleh Jokowi adalah agar angka kasus COVID-19 saat ini bisa dipertahankan atau bahkan bisa lebih rendah selepas Lebaran nanti.

Untuk itu, Jokowi memberikan arahan agar pelaksanaan vaksinasi, terutama untuk dosis kedua dan dosis penguat atau booster dilaksanakan dengan sungguh-sungguh terutama oleh masyarakat yang akan mudik.

Kereta api jurusan Bogor-Sukabumi. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
Kereta api jurusan Bogor-Sukabumi. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Menurut Menko PMK, berdasarkan hasil uji lapangan, vaksin penguat merupakan faktor penentu untuk menekan angka kasus maupun angka kematian akibat COVID-19.

"Karena kalau orang sudah booster atau disuntik vaksin yang ketiga itu tingkat ketangguhan imunitasnya beberapa kali lipat dibandingkan yang belum mengikuti booster," kata Muhadjir yang uga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa prasyarat vaksinasi COVID-19 untuk perjalanan mudik ditempuh sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah.

"Pemerintah tetap berhati-hati, kita tetap boleh melakukan ibadah Ramadan dan juga mudik. Akan tetapi, juga harus dengan melengkapi dosis vaksinasi booster," kata Budi.

Menkes juga menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksinasi COVID-19 nantinya masih wajib melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3 x 24 jam sebelum melakukan perjalanan mudik.

Lantas bagi yang sudah menerima dosis kedua hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1 x 24 jam atau PCR 3 x 24 jam.

"Yang sudah vaksin booster lengkap tidak perlu tes apa-apa," ucapnya. (Knu)

Baca Juga:

Gempa dan Tsunami Ancam Daerah Tujuan Mudik, BMKG: Tak Bisa Diprediksi, Tapi Siap-siap

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan