6 Destinasi ini Jangan Sampai Terlewat saat Menjelajah Bumi Mulawarman
Minggu, 30 September 2018 -
PROVINSI Kalimantan Timur punya banyak destinasi bahari yang indah. Terkenal dengan Pulau Derawan, provinsi berjuluk 'Bumi Mulawarman' ini menawarakan pulau-pulau dengan perairan indah. Tak ketinggalan kekayaan bawah lautnya yang mengagumkan.
Saat menjelajahi 'Bumi Mulawrman', 6 destinasi ini wajib masuk daftar tujuanmu.
1. Pulau Kakaban

Bentuk pulau ini sangat unik, layaknya kepala burung lengkap dengan paruh. Di tengah-tengah pulau terdapat danau seluas 5 kilometer persegi. Nah, danau itulah yang menjadi incaran para wisatawan.
Danau yang bernama Danau Kakaban memiliki pesona luar biasa. Kamu bisa menikmati berenang bersama ubur-ubur tanpa harus tersengat. Konon, binatang itu terperangkap di sana dan beradaptasi selama ribuan tahun.
Bukan tanpa alasan Danau Kakaban terkenal. Di dunia, hanya ada dua tempat yang menyuguhkan keindahan danau dengan ubur-ubur di dalamnya. Pertama ialah Ongeim'l Tketau di Palau, Kepulauan Mikronesia, dan yang kedua ialah Danau Kakaban.
Bukan hanya itu saja, danau yang terbentuk dari zaman peralihan Holosin sekitar 2 juta tahun lalu ini punya berbagai jenis hewan yang belum teridentifikasi.
Untuk bisa sampai ke Pulau Kakaban, kamu bisa menempuhnya mengguakan perahu cepat dari Berau atau Tanjung Batu dengan tarif sekitar Rp 100 ribu per orang. Disarankan, berangkat pagi hari agar air laut tidak surut.
2. Danau Labuan Cermin

Danau yang terletak di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ini menjadi persinggahan wisatawan sebelum bertolak ke Kepulauan Derawan.
Untuk mencapai Danau Labuan Cermin memang memakan waktu yang cukup panjang. Dari pusat Kota Samarinda atau Sangatta, kamu harus berkendara menuju Kecamatan Biduk-Biiduk selama kurang lebiih 13 jam.
Air danau yang bening bak cermin pasti akan membuatmu takjub. Dengan mudah, kamu bisa melihat dasar danau yang dihiasi berbagai karang. Selain itu, di kala matahari bersinar, cahaya surya akan terpantul dari air danau. Itulah mengapa danau ini disebut Labuan Cermin.
Pantulan cahaya matahari dari Danau Labuan Cermin disebabkan adanya lapisan yang memisahkan air tawar dan asin. Lapisan pemisah itulah yang membuat air danau memantulkan cahaya surya. Selain dikenal sebagai Labuan Cermin, danau ini juga kerap disebut dengan 'Danau Dua Rasa'. Hal itu disebabkan dua rasa air di dalamnya.
Kamu bisa duduk bersantai di pinggir danau atau dari atas dermaga yang disediakan. Namun jika kamu cukup jago berenang, jangan lewatkan untuk nyemplung ke air biru jernih di danau ini. Coba juga aktivitas snorkeling atau menyelam. Yang unik, karena danau ini punya dua rasa air, ikan-ikan yang hidup di dalamnya pun terpisah antara ikan air tawar dan ikan air asin.
3. Gua Haji Mangku

Gua ini berada di Kecamatan Maratua. Lokasinya ada di tengah hutan dan dikelilingi pepohonan rimbun.
Memang terdengar asing di telinga, tapi di kalangan wisatawan mancanegara Gua Haji Mangku sangat populer. Di tempat ini kamu akan merasakan sensasi berbeda ketimbang saat masuk ke gua lainnya.
Bagi kamu yang senang petualangan singkat di dalam hutan, Gua Haji Mangku sangat direkomendasikan. Kamu harus melakukan trekking dan masuk ke hutan kecil. Waktu tempuhnya cukup singkat, yakni hanya 10 menit. Namun, sebelumnya kamu harus naik speadboat dari Maratua Paradise Resort.
Karena lokasinya di tengah hutan, tentu suasana di gua ini sangat asri dan sejuk. Bibir gua berbentuk kolam jernih akan menyambutmu. Aura mistis mungkin akan kamu rasakan saat pertama kali mengunjungi Gua Haji Mangku. Namun, cobalah lawan ketakutan itu dan eksplore lebih jauh tempat tersebut.
Waktu yang paling pas untuk mengunjungi Gua Haji Mangku ialah siang hari, karena pancaran sinar yang menembus pepohonan akan membuat air gua berwarna jernih kebiruan.
Gua Haji Mangku merupakan destinasi yang jarang dikunjungi wisatawan. Destnasi ini baru populer sekitar tiga tahun belakangan ini. Seperti namanya, konon yang menemukan gua ini adalah seorang bernama Haji Mangku.
4. Batu Dinding Samboja

Sebuah dinding karst setinggi 125 meter membentang sejauh 150 meter kini jadi incaran destinasi terbaru para petualang. Batu Dinding Samboja, demikian warga menamai fenomena alam yang terletak di Desa Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ini. Meskipun belum begitu terkenal, destinasi ini begitu Instagramable. Terlebih saat matahari terbit.
Batu Dinding Samboja menjadi destinasi wisata petualangan secara tak sengaja. Destinasi ini ditemukan sekelompok mahasiswa perguruan tinggi dari Bandung, Jawa Barat, beberapa tahun lalu. Mahasiswa tersebut menulis skripsi mengenai bebatuan. Saat meneliti, mahasiswa tersebut menjadikan bebatuan berpasir di Samboja sebagai objek observasi.
Foto-foto keindahan alam sekitar lokasi itu kemudian jadi viral sehingga menarik banyak pengunjung untuk datang. Nama Batu Dinding pun langsung disematkan. Hal itu mengacu pada kondisi bebeatuan yang terjal di kiri kanan, seperti dinding. Bahkan, tak sedikit yang menyebut destinasi ini mirip Tembok China yang terkenal itu.
Sepanjang perjalanan, keindahan alam, pemandangan perkebunan buah naga, jeruk sunkist, dan karet akan menemani kamu. Namun, jika ingin lebih aman dan pasti sampai, ada warga sekitar yang menyediakan jasa pemandu bagi wisatawan.
Dari ketinggian Batu Dinding, kamu bisa menyaksikan belantara Kalimantan yang masih menghijau. Pemadangan indahnya alam Borneo Timur akan melenakan dan membuat hati tenang. Kamu bisa menikmati pesona matahari terbit dan matahari terbenam. Jika ingin merasakan momen matahari terbit, kamu harus tiba di lokasi paling tidak pukul 04.00. Di lain hal, jika ingin menyaksikan pendar jingga saat matahari terbenam, maksimal kamu sudah ada disana pada pukul 16.00.
Dengan membayar retribusi masuk lokasi dan parkir kendaraan yang terbilang murah, kamu bisa bertualang di indahnya belantara Kalimantan Timur. Siap berangkat?
5. Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai merupakan konservasi hutan tropis basah yang dikelola PT Inhutani I. Di tempat tersebut kamu bisa mengagumi hutan dari ketinggian dengan cara unik yakni di canopy bridge atau jembatan tajuk.
Bagi kamu yang takut ketinggian, jangan menjajal jembatan ini. Karena dengan tinggi 30 meter dan panjang 64 meter, tentu akan memicu adrenalin saat menyeberanginya. Jembatan ini memiliki 4 bagian yang menghubungkan 5 pohon bangkirai.
Saat menyeberangi jembatan sesekali kamu akan merasakan jembatan bergoyang karena hembusan angin. Tapi jangan khawatir karena jembatan tersebut sangat aman. Canopy bridge dibuat oleh kontraktor Amerika Serikat dari Canopy Constraction Asosiated (CCA).
Dari jembatan tersebut kamu bisa melihat indahnya hutan belantara Kalimantan. Jika beruntung, kamu bisa melihat hewan penghuni Bukit Bangkirai, seperti owa, monyet ekor panjang, rusa atau beruk. Setelah lelah berpetualang, kamu dapat beristirahat di penginapan di sana. Terdapat pula restoran untuk mengisi perutmu yang lapar.
Seperti namanya, Bukit Bangkirai merupakan hutan tropis yang didominasi pohon bangkirai. Namun, ada juga beberapa jenis pohon lainnya di sana seperti keruing , kempas merah, meranti merah dan ulin. Selain itu, 45 jenis anggrek juga tumbuh di sana.
6. Talisayan

Dulu Talisayan memang tak populer, tapi kini banyak para traveler yang sengaja datang ke tempat ini. Mereka sengaja datang untuk 'berburu' hiu paus. Namun, 'berburu' di sini bukan untuk membunuhnya, melainkan berenang bersama hiu terbesar di dunia.
Jangan khawatir jadi mangsa ikan ini. Meskipun namanya hiu, ikan ini sangat berbeda dengan jenis hiu lainnya seperti basking shark, tiger shark, atau great white shark. Hiu paus merupakan ikan yang sangat bersahabat dengan manusia.
Binatang lautan ini hanya makan plankton, cumi-cumi atau ikan kecil. Perssediaan makanan tersebut lah yang membuat hiu dengan nama latin Rhincodon typus datang ke perairan Talisayan.
Setiap pagi, sekitar pukul 05.00 - 08.00 WITA kamu bisa melihat hewan tersebut sarapan di perairan Talisayan. Jumlah hiu yang muncul untuk menyantap ikan-ikan kecil bukan hanya satu, melainkan bisa 5 hingga 6 ekor. Biasanya mereka muncul ke permukaan secara bergantian untuk menyantap ikan yang dibuang nelayan.
Wah, semuanya seru kan? Ayo, jadwalkan perjalanan kamu ke Kalimantan Timur dari sekarang.(*)