5 Cara Ramah untuk Beranjak dari Gamon
Selasa, 15 Oktober 2024 -
MERAHPUTIH.COM - TAK mudah menghadapi perpisahan. Banyak yang berakhir terjebak dalam kenangan. Gamon alias gagal move on.
Gamon merupakan istilah populer yang berkembang di kalangan anak muda Indonesia. Gamon merupakan gabungan dua kata dari bahasa Inggris dan Indonesia, yakni 'gagal' dan 'move on'. Gamon mengacu kepada seseorang yang sulit untuk melupakan mantan kekasihnya dan perjalanan romantis di dalamnya.
Faktanya, gamon menjadi mimpi buruk sebuah hubungan. Kondisi ini bisa jadi lebih buruk daripada perpisahan yang ada. Alasannya, penderita gamon bisa mengalami penurunan semangat, kurang motivasi, galau, sedih, dan tak berdaya. Namun, berlarut dalam kesedihan tak berujung tentu tidak baik pula.
Seperti dilansir Psychalive.org, ada lima cara efektif membantu mereka yang terjebak dalam kondisi gamon.
Baca juga:
1. Lihatlah hidup sebagai sebuah perjalanan
Penting untuk diingat bahwa setiap orang yang baik-baik saja sekarang pernah mengalami saat-saat ketika mereka pikir mereka tidak akan pernah baik-baik saja.
Masalah putus cinta salah satunya. Kejadian ini membuat penderita seperti menghadapi akhir dunia. Namun, itu bisa berakhir bila seseorang menyadari kejadian buruk itu jadi suatu yang cair dan tidak tetap, semakin dapat melihat pengalaman diri dari dalam perspektif.
Akhir dari suatu hubungan bukanlah akhir dari cerita kita. Entah kita bersama seseorang atau sendiri, tidak ada orang lain yang dapat memiliki cerita atau identitas.
Kita mungkin meninggalkan suatu hubungan dengan perasaan seperti kita meninggalkan sebagian dari diri kita sendiri, bertanya-tanya bagaimana cara melanjutkan hidup tanpa orang lain, tetapi kenyataannya adalah kita masih utuh, masih berkembang, dan masih tumbuh sepanjang waktu.
2. Abaikan friksi batin
'Suara hati kritis ialah istilah yang digunakan Dr Robert Firestone untuk menggambarkan proses berpikir negatif yang kita semua miliki yang seperti musuh bebuyutan.
Suara ini bunyinya kejam untuk mengkritik, membimbing, dan mengasihani diri (dan orang lain) dengan cara yang merendahkan diri sendiri padahal di waktu bersamaan kita sadar tengah mengalami situasi yang sedih
3. Lepaskan fantasi
Kejadian gamon ini bisa jadi karena banyaknya macam fantasi antara diri dengan mantan pasangan. Pengandaian yang tak berujung tersebut memberi iming-iming palsu.
Dalam hubungan yang berakhir ada disebut sebagai 'ikatan fantasi', ilusi koneksi yang menggantikan hubungan nyata dan tindakan cinta dan keintiman yang tulus.
Gejala ikatan fantasi dapat mencakup hubungan sebagai satu kesatuan, menghargai bentuk menjadi pasangan daripada substansi membuat kontak, jatuh ke dalam rutinitas, kurang mandiri, terlibat dalam lebih sedikit kasih sayang, dan memasuki dinamika kontrol dan kepatuhan sebagai lawan dari kesetaraan. Kualitas hubungan sering memburuk karena cinta sejati digantikan dengan ikatan fantasi.
4. Rasakan perasaannya
Wajar saja jika merasa sedih setelah putus cinta. Meskipun perasaan ini terasa sangat membebani, kita harus ingat bahwa emosi datang secara bergelombang.
Emosi datang, memuncak, dan mereda. Menerima perasaan kita adalah bagian dari jalan menuju penyembuhan. Perlakukan dirimu sebagaimana kamu memperlakukan teman, dan beri diri waktu untuk beristirahat.
Kita dapat mengakui kesedihan, kemarahan, atau ketakutan yang muncul tanpa menyerahkan perasaan ini kepada kritikus batin kita.
5. Jelajahi gaya keterikatan diri sendiri
Mengenal diri sendiri lebih baik untuk menyamvyt mengenal orang lain. Studi baru di Pace University menunjukkan cara orang merespons putus cinta sangat berkaitan dengan gaya keterikatan mereka.
Studi tersebut menemukan bahwa individu yang melaporkan harga diri yang lebih tinggi, sensitivitas penolakan yang lebih rendah, dan tingkat kecemasan keterikatan yang lebih rendah melaporkan lebih sedikit efek buruk pada putus cinta. (tka)