49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono

Kamis, 13 November 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Per tanggal 10 November 2025, Pemprov DKI Jakarta mencatat, sebanyak 323.796 orang telah diperiksa karena bergejala Tuberkulosis (TBC). Dari jumlah tersebut, ditemukan 49.152 kasus TBC, yang terdiri atas 48.278 kasus TBC sensitif obat dan 874 kasus TBC resistan atau kebal obat, atau sekitar 2 persen dari total kasus.

Saat ini, sebanyak 44.456 orang atau 90 persen dari kasus yang ditemukan telah memulai pengobatan. Tingkat keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat pada 2024 mencapai 76 persen, sedangkan keberhasilan pengobatan TBC resistan obat pada 2023 tercatat sebesar 63 persen.

Meskipun demikian, masih terdapat sekitar 11 hingga 13 persen pasien TBC yang belum menuntaskan pengobatannya, dan ini menjadi perhatian serius bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat pendampingan pasien agar tidak putus berobat.

Membahas kondsi tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menerima kunjungan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Benjamin Paulus Octavianus di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/11).

Baca juga:

Targetkan Jakarta Bebas TBC 2030, Rano Karno Minta Warga Aktif Berperan

Pramono menyampaikan bahwa Pemprov DKI terus memperkuat gerakan TOSS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) TBC sebagai langkah nyata agar masyarakat semakin sadar, berani memeriksakan diri, dan menjalani pengobatan hingga tuntas.

"Oleh karena itu, kita bersyukur dengan Pak Wamenkes ini karena beliau sangat concern terhadap TBC, beliau memang ahli TBC. Maka, program TOSS yang kemarin diadakan di Bundaran HI itu adalah salah satu ide beliau. Lalu, kemarin beliau sudah turun ke lapangan bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melihat, memotret, bagaimana persoalan tentangTBC yang ada di Jakarta," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa salah satu langkah inovatif lain yang dilakukan Pemprov DKI dalam pencegahan TBC adalah membentuk Kampung Siaga TBC. Hal ini sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memberikan edukasi, pendampingan, dan dukungan kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan.

Pramono mengatakan, Pemeri tah DKI menargetkan pada tahun 2030, seluruh RW di Jakarta menjadi Kampung Siaga TBC yang aktif dan berkomitmen untuk menuntaskan TBC.

"Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dari sisi pelayanan, penanganannya telah dikembangkan di 832 fasilitas kesehatan, yang mencakup 330 puskesmas, 118 rumah sakit swasta, 53 rumah sakit pemerintah, 265 klinik swasta, 46 klinik pemerintah, dan 20 tempat praktik mandiri dokter," ujar Pramono.

Ia juga menilai bahwa sektor pendidikan turut berperan aktif dalam mengedukasi siswa dan guru mengenai pencegahan TBC. Tak hanya itu, pengelola rumah susun dan komunitas warga juga turut membantu memperluas pemeriksaan di kawasan hunian padat.

"Bahkan, kampanye keluarga sadar TBC, menggerakkan kader PKK dan dasawisma untuk deteksi dini di tingkat rumah tangga, ikut digencarkan. Maka, kami mendorong partisipasi aktif warga bergerak bersama, untuk mewujudkan kota yang sehat dan bebas dari TBC," papar Pramono. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan