3 Kasus Lion Air yang Bikin Heboh

Rabu, 18 November 2015 - Widi Hatmoko

MerahPutih Peristiwa - Lion Air seakan tidak bisa lepas dari komplain atau amukan penumpang. Mulai dari jadwal penerbangan yang sering delay dan terlambat hingga pelayanannya.

Baru-baru ini tersiar kabar kurang sedap mengenai pelayanan Lion Air yang membuat penumpang tidak nyaman, yakni soal pilot yang menawarkan pramugari janda kepada penumpang sebagai kompensasi keterlambatan terbang dan terdengarnya suara desahan mirip orang berhubungan intim selama penerbangan di dalam kokpit.

Berikut 3 ulasan lebih lanjut mengenai kasus Lion Air yang bikin heboh:

Kasus delay. Kabar mengenai delaynya jadwal penerbangan Lion Air sudah kerap kali terdengar. Puncaknya seakan pada bulan Februari lalu. Ribuan penumpang Lion Air menumpuk di bandara akibat tidak ada kejelasan keberangkatan.

Ribuan penumpang yang geram tersebut ramai-ramai mengembalikan tiket dan Lion Air merugi hingga miliaran rupiah. Bahkan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Chappy Hakim menyatakan bahwa kejadian delay Lion Air tersbeut layak masuk MURI.

Menindaklanjuti kasus tersebut, 14 Ribu orang dukung Petisi Lion Air dan meminta pihak berwenang memberikan sanksi tegas kepada Lion Air terkait delay yang sudah sangat sering terjadi.


Terdengar desahan selama penerbangan. Salah satu penumpang Lion Air bernama Lambertus Maengkom mengkomplain Lion Air kepada kepada Dirjen Perhubungan Udara melalui kolom pengaduan bandara.web.id, pukul 10.46 WIB pada (15/11/2015).

Lambertus mmeberikan komplain kibat terdengar mirip desahan orang yang berhubungan intim yang terdengar selama penerbangan di dalam kokpit.

Hal tersebut tentu membuat para penumpang lainnya merasa tidak nyaman. Insiden suara desahan dari maskapai bernomor JT 990 rute Surabaya – Denpasar itu terjadi pada 14 November lalu.


Manawarkan pramugari janda. Sebelum heboh terdengar suara desahan dalam kokpit pesawat. Penumpang Lion Air dikejutkan dengan adanya seorang pilot menawarkan pramugari janda kepada penumpang sebagai kompensasi keterlambatan terbang.

Menurut pengaduan yang disampaikan oleh Lambertus, penumpang Lion Air yang komplain, hal tersbeut secara gamblang ditawarkan kepada penumpang melalui pengeras suara pesawat.

Tidak mempercayai hal tersebut, dalam komplainnya Lambertus menanyakan Apakah itu bagian dari standar prosedur seorang pilot yang menawarkan pramugari berstatus janda kepada penumpang berkali-kali lewat microphone.

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan