3 Aspek Mesti Dikembangkan Gen Z dalam Berkarier, Semangat Terus ya

Jumat, 17 Mei 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Halo Gen Z, sering kesulitan ya untuk mengembangkan karier? Tenang, kamu tidak sendirian. Teman-teman satu generasi kamu memang kerap kesulitan dalam meminta bantuan dan menavigasi proses kolaboratif dengan rekan-rekan kerja.

Survei dari Deloitte Global Gen Z and Millennial pada 2023 memaparkan kurang dari 40 persen gen Z mempunyai pandangan positif terhadap masa depan mereka. Hal ini memengaruhi tingkat kepercayaan diri mereka yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Bahkan, menurut institusi pendidikan berfokus pada pengembangan keahlian berkomunikasi TALKINC, Gen Z memang memiliki cara pandang berbeda dalam berinteraksi di dunia profesional.

Oleh karena itu, TALKINC dalam seminar 'Mastering the Present Shaping the Future of Indonesia' nan digelar di Jakarta pekan ini memaparkan tiga aspek perlu dikembangkan Gen Z agar karier makin melesat. Apa saja?

Baca juga:

Perumnas Hadirkan Hunian Smart Living untuk Milenial dan Gen Z

1. Membangun belief system

Belief system merupakan sistem kepercayaan dasar yang dijadikan sebagai acuan atau fondasi dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Kepercayaan ini terbawa pada emosi, lalu emosi berubah menjadi tindakan.

“Memiliki sistem kepercayaan yang kuat dapat memberikan landasan yang stabil untuk Gen Z membentuk identitas diri dan perilaku mereka dalam menjalani kehidupan, serta mengatasi tantangan yang muncul,” ujar Psikolog sekaligus fasilitator TALKINC Ajeng Raviando.

Maka dari itu, Gen Z perlu untuk membangun landasan kepercayaan yang stabil, agar kreativitas dan inovasi sumber daya manusia tercipta.

2. Kesadaran tentang growth mindset

Growth mindset merupakan aspek penting dalam pengembangan diri. Langkah pertama untuk menciptakan growth mindset adalah dengan menumbuhkan kesadaran bahwa kemampuan dan kecerdasan bersifat dinamis.

Baca juga:

Healing, Alasan Gen Z dan Millenials Liburan

Psikolog sekaligus fasilitator TALKINC Samanta Elsener mengatakan Gen Z merupakan generasi yang perlu menerapkan growth mindset lebih efektif karena mereka membutuhkan solusi dari permasalahan sosial.

“Dengan menguasai growth mindset, mereka bisa meyakinkan diri agar bisa mengembangkan potensi dalam diri lebih besar lagi,” jelas Samanta.

3. Mengasah storytelling

Sejatinya storytelling tidak hanya dibutuhkan oleh Gen Z, melainkan setiap generasi. Namun, gen Z yang baru tahu dunia profesional perlu membekali diri untuk selalu bisa menarasikan ide dan gagasan lewat storytelling yang baik. Hal ini akan memudahkan Gen Z terkoneksi dengan orang-orang sekitar lingkup kerja.

Metode storytelling dapat membuat Gen Z menerapkan komunikasi nan persuasif tak hanya dengan rekan kerja, melainkan atasan. Contohnya saat melakukan evaluasi pekerjaan, menyampaikan segala tantangan beserta solusi akan lebih menarik ketimbang menggunakan presentasi angka dan tabel.

Baca juga:

5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Gen Z, Boncos Terus!

"Storytelling bukan hanya milik satu generasi saja. Hanya caranya saja yang berbeda di setiap rentang generasi,” papar Presenter sekaligus fasilitator TALKINC Wahyu Wiwoho.

Nilai-nilai belief system, growth mindset, hingga mengasah storytelling, akan dibahas secara mendalam oleh TALKINC dalam buku terbarunya bertajuk Public Speaking 101 yang akan rilis pada perayaan ulang tahun ke-20 TALKINC November 2024. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan