3 Alasan Berkebun bisa Jadi Terapi Stres

Selasa, 01 Agustus 2017 - Asty TC

ORANG yang tinggal di area kaya akan vegetasi ternyata lebih sehat secara fisik dan mental. Profesor Tim Lang dari City University, London, mengatakan bahwa hal itu didapat dari kontak teratur dengan tanaman, binatang, dan lingkungan alam. Saat Anda menanam bunga, sayuran, atau pun buah, Anda terlibat dengan alam lebih dalam. Hal itu akan membawa Anda pada fase di mana tubuh Anda mendapatkan antidot atau penawar terhadap rasa stres dari kehidupan modern.

1. Antidepresan

Telah ditemukan efek serupa antidepresan pada tanah, yang dapat memengaruhi otak untuk membuat mood lebih baik. Bakteri tanah Mycobacterium vaccae mengaktifkan sekelompok neuron yang memproduksi serotonin, zat kimia pada otak pengatur mood.

Orang yang suka berkebun menghirup dan berkontak langsung dengan bakteri tersebut. Dalam tiga minggu, efek antidepresan itu akan terasa. Mycobacterium pada tanah diselidiki juga dapat meningkatkan fungsi kognitif, serta menyembuhkan penyakit Chron (radang usus kronis) dan rematik arthritis.

2. Meningkatkan kesadaran

Hilda Burke, psikoterapis, mengatakan berkebun merupakan aktivitas yang sangat membantu orang untuk lebih "mengalir". Hal ini berarti Anda lebih tenang menghadapi waktu, tidak berpikir secara berlebihan tentang hal-hal yang Anda hadapi, termasuk rencana dan masa lalu Anda. Dengan kalimat lain, berkebun membantu Anda untuk melepaskan diri dari hal-hal yang mengganggu dan fokus pada apa yang seharusnya. Atau singkatnya, membantu Anda lebih sadar.

3. Meningkatkan kesehatan otak

Tak hanya tubuh, berkebun juga melatih fungsi-fungsi otak Anda, seperti belajar, memecahkan masalah, dan mengaktifkan panca indra. Karena itulah, berkebun menjadi salah satu metode terapi bagi para pengidap demensia dan Alzheimer.

Menurut studi yang diterbitkan Psychiatry Investigation, terapi hortikultural bermanfaat pula untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan perhatian, menurunkan stres, dan mengurangi kerontokan. Terapi yang sama digunakan pula untuk membantu orang dengan masalah kesehatan mental, seperti tentara yang trauma dan stres pasca penugasan. Setelah setahun, mood dan kemampuan sosial partisipan meningkat, meski memori dan konsentrasi cenderung tak berubah. (*)

Baca juga artikel kesehatan lainnya di sini: Ini Rahasia Mengapa Coklat Dapat Hilangkan Stres.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan