20 Kejadian Bencana Alam di 6 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, 10 Orang Meninggal Dunia sementara Ratusan Warga Harus Mengungsi
1 jam, 32 menit lalu -
MerahPutih.com - Bencana alam terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Hingga Rabu (26/11), tercatat 20 kejadian bencana yang tersebar di enam kabupaten/kota. Yakni Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, dan Nias.
Peristiwa ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, dan 6 orang masih dalam pencarian.
Dampak kerusakan juga cukup luas, yaitu 2.393 kepala keluarga terdampak kerusakan rumah dan 445 warga harus mengungsi.
“Sementara sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor,” tulis Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keteranganya, Rabu (26/11).
Di Tapanuli Tengah, tanah longsor pada pukul 07.00 WIB mengakibatkan 4 warga meninggal dan merusak satu rumah.
Banjir yang terjadi sepanjang 17–22 November berdampak pada 1.902 KK serta memaksa 45 warga mengungsi.
Di Mandailing Natal, longsor menutup Jembatan Aek Inumon II, sementara banjir di Muara Batang Gadis membuat 400 warga mengungsi dan merendam 470 rumah.
Baca juga:
Gubernur Banten Siaga Hadapi Bencana di Januari Hingga Maret 2026, Cek SDM dan Peralatan
Di Tapanuli Selatan, insiden pohon tumbang menewaskan 1 warga dan melukai 1 orang lainnya. Tapanuli Utara mengalami 3 titik longsor yang mengakibatkan 1 warga luka-luka, merusak 2 rumah, serta menutup badan jalan.
Kota Sibolga menjadi wilayah dengan dampak paling besar, dengan 6 kejadian longsor yang mengakibatkan 5 warga meninggal, 3 luka-luka, serta 4 warga masih dalam pencarian, dan merusak 17 rumah.
“Sementara di Nias, longsor juga menutup akses jalan utama di Desa Hiligodu, Gunungsitoli,” tutur Trunoyudo.
Sejak laporan pertama masuk, Polri langsung bergerak cepat melakukan TPTKP, mengevakuasi warga, serta mengamankan dan mengatur lalu lintas di sejumlah titik terdampak. Upaya pencarian terhadap sejumlah warga yang belum ditemukan terus dilakukan bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan unsur relawan.
“Sebagai penguatan, Brimob telah dikerahkan ke berbagai lokasi untuk membantu evakuasi, pencarian, serta pembukaan akses jalan,” jelas Trunoyudo.
Bencana ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah wilayah masih mencatat ketinggian banjir hingga 1 meter, sementara cuaca malam hari masih menunjukkan potensi hujan deras yang berisiko memicu bencana susulan.
“Polri mengimbau masyarakat tetap waspada dan menjauhi kawasan rawan longsor maupun aliran banjir,” jelas Trunoyudo.