19 Meninggal, Beberapa Dilaporkan Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Minggu, 12 Mei 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (11/4) sekitar pukul 21:15 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 204 orang warga di daerah itu mengungsi ke lokasi lebih aman.

204 warga itu berasal dari Kecamatan Ampek Koto dan di antaranya 60 jiwa sudah diungsikan ke SMPN 1 Koto Tuo. Sedangkan Kecamatan Candung 74 jiwa diungsikan di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari atau Desa Bukik Batabuah. Sementara di Kecamatan Ampek Angkek 70 jiwa dan sebagian diungsikan ke rumah warga sekitar.


"Saat ini kita sedang menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga," katanya di kutip Antara, Minggu (12/5).

Banjir lahar dingin Gunung Marapi akibat curah hujan cukup tinggi juga berdampak terhadap 185 unit rumah tersebar di empat kecamatan.

Baca juga:

Jalan Bukittinggi-Padang Putus Total Diterjang Lahar Dingin Marapi



Di Kecamatan Ampek Koto menggenangi 44 rumah di Nagari Koto Tuo, SDN 03 Koto Tuo, BMT, Polides Galudua, Masjid Al Ikhsan Galudua, Surau Angku Aluma, mobil delapan unit, motor sembilan unit, lahan pertanian dua hektare dan luka-luka tiga orang.

Sementara di Kecamatan Canduang banjir menggenangi 90 unit rumah dan tempat usaha, satu mushala, satu unit jembatan hanyut, serta lahan pertanian 50 hektare dan lainnya.

Di Kecamatan Sungai Pua menggenangi jalan dan rumah warga mengakibatkan 18 unit rusak berat, rusak ringan 15 unit, satu masjid rusak ringan, satu TK rusak ringan dan 20 hektare lahan pertanian terdampak.

Di Kecamatan Ampek Angkek mengakibatkan 18 unit rumah rusak. Pendataan masih berlanjut dengan melibatkan instansi terkait, pemerintah kecamatan dan nagari, katanya.

Ia menyebutkan, hingga pukul 16:00 WIB akibat bencana itu 19 orang warga Agam meninggal dunia. Ke-19 orang itu adalah Adek Hendra (40), Resvanel (65), Warni Bahar (65), Anjeli (15), Maryam M Akbar (8), Shanum (1,5), Hilia Azizah (4), Lem Yatril (60), Ujang (71) dan Nelda (65).

Baca juga:

Gunung Marapi Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Km

Kemudian, Adila (57), Suryani (52), Mimi Mariani (67), Syaukani Sani (56), Efniza Zainal (60), Naila Rusda (19), Nur Jannah (78), Saskia Tahira (16) dan Dahni Ar (80).

Sementara, untuk korban luka-luka sebanyak 16 orang dan belum ditemukan dua orang dan korban meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Candung 10 orang dan Sungai Pua sembilan orang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendirikan posko pencarian korban hilang akibat banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam pada Sabtu (11/5) dini hari.

"Bagi masyarakat Kabupaten Agam yang kehilangan anggota keluarga dapat melapor ke posko tanggap darurat di SD Negeri 08 Kubang Duo Koto Panjang Kecamatan Canduang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma.

Baca juga:

Gunung Marapi Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Km

Hingga pukul 16.00 WIB BPBD Sumbar mencatat masih mencari sejumlah warga di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang yang hingga kini belum ditemukan.

Jumlah korban yang hilang masih bersifat sementara dan dinamis. Sebab, bisa saja ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya namun belum terdata. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan