12 Januari, Tanggal 'Angker' yang Membuat Resolusi Tahun Baru Gagal?

Senin, 24 Desember 2018 - Ikhsan Aryo Digdo

"GUE harus kurus, gue harus rajin olahraga" sekilas resolusi tahun baru ini terlihat sederhana. Cuma harus rajin olahraga lalu berat badan bisa turun dengan sendirinya. Tapi kenyataannya setelah tahun berganti, tiba-tiba resolusi tahun baru hanya menjadi wacana belaka.

Mengejutkannya ada tanggal angker di mana banyak orang mulai berhenti menjalankan resolusi tahun baru. Melansir laman Fox News, tanggal 12 Januari 2019 yang jatuh pada Sabtu ialah tanggal 'angker' yang menggagalkan resolusi tahun baru.

Hal tersebut dibuktikan melalui Penelitian yang dilakukan oleh Strava, jaringan sosial untuk para atlet. Penelitian tersebut menemukan bahwa Sabtu, 12 Januari ialah hari yang menentukan untuk resolusi Tahun Baru.

Setelah menganalisis lebih dari 31,5 juta aktivitas global online Januari lalu, Strava mampu menentukan tanggal ketika kebanyakan orang melaporkan kegagalan resolusi mereka. Ya, jawabannya ialah 12 Januari.

1. Hanya 8% orang yang sukses menjalankan resolusi tahun baru

Hanya sedikit yang berhasil menjalankan resolusi tahun baru (Foto: Pexels/Andre Furtado)

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Scranton, hanya 8% orang yang mencapai resolusi Tahun Baru mereka. Sementara sekitar 80% orang gagal untuk mempertahankan resolusi Tahun Baru.

Kata psikolog klinis A. Luciani, sekitar 55% dari resolusi Tahun Baru berkaitan dengan masalah kesehatan. Contohnya lebih rajin olahraga, mengonsumsi makanan sehat.

Lalu enggak sedikit yang memiliki resolusi tahun baru untuk melunasi hutang cicilan. Demikian menurut jurnal sains The Personality and Social Psychology Bulletin.

2. Resolusi tahun baru bisa berhasil, asal realistis

Catat resolusi tahun baru supaya jadi komitmen (Foto: picjumbo.com)

Masalahnya, banyak yang gagal menjalankan resolusi tahun baru karena terlalu muluk-muluk. Misalnya kamu memilih resolusi untuk memperbaiki gaya hidup, lalu ingin juga menurunkan berat badan. Padahal lebih bagus menjalani resolusi tahun baru satu persatu.

"Mulailah dengan perubahan kecil dan mengatasi satu perubahan pada suatu waktu,” kata Dr. Carly Moores, dosen di Flinders University dan ahli gizi terdaftar. Sementara menurut Dr. Marcelo Campos, seorang dosen di Harvard Medical School, mengatakan resolusi tahun baru sebaiknya dicatat agar bisa menjadi sebuah komitmen.

3. Menjalankan resolusi tahun baru jangan sendirian

Lakukan bersama agar termotivasi (Foto: Pexels/bruce mars)

Kamu enggak bisa menjalankan resolusi tahun baru kalau sendirian. Maksudnya begini, misalnya kamu ingin rajin berolahraga. Kamu perlu adanya orang lain yang ikut berolahraga dengan kamu agar termotivasi. Caranya ialah dengan mengikuti komunitas olahraga atau perkumpulan di pusat kebugaran.

Sahabat Merah Putih, semoga resolusi tahun baru kamu enggak berhenti di tanggal 12 Januari ya. (ikh)

Baca juga: Promo Akhir Tahun Makan Di Restoran-Restoran Ini Enggak Akan Kamu Tolak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan