Waspadai Potensi Penularan COVID-19 di Pengungsian


Banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter di kawasan Citraland, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (21/9/2020). (ANTARA/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Indonesia membuat warga terpaksa mengungsi. Ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Citra Indriani meminta, warga yang mengungsi waspada pada penyebaran COVID-19.
"Potensi terjadi klaster COVID-19 di tengah pengungsian cukup besar," kata Citra Indriani dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Selasa (22/9)
Baca Juga
Jalan-Jalan di Jakarta yang Tergenang Air Akibat Hujan Deras Semalam
Ia mengatakan besaran lokasi pengungsian didaerah bencana tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengungsi. Kondisi ini mempersulit penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Selain itu, dalam keadaan bencana warga lebih fokus pada upaya menyelamatkan diri ketimbang mematuhi protokol pencegahan COVID-19.
"Pemerintah harus beri perhatian lebih pada penerapan protokol kesehatan dilokasi pengungsian," tegasnya.

Guna mencegah kemungkinan munculnya klasterpenularan virus coronadi tempat pengungsian, ia mengatakan, pemerintah perlu memetakan daerah-daerah yang rawan bencana. Selain menyiapkan rencana mitigasi penularan COVID-19 di area pengungsian.
"Kenapa bisa terjadi, karena saat ini transmisi COVID-19 masih terjadi, bahkan menjadi transmisi menetap di masyarakat. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker akan mendorong terjadinya penularan," kata dia.
Ia menjelaskan sampai saat ini COVID-19 paling banyak menular melalui percikan cairan pernafasan dari orang yang terinfeksi. Penularan secara tidak langsung juga bisa terjadi akibat kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus corona.
"Kalau penularan lewat air sampai saat ini belum ada laporannya,"kata dia.
Baca Juga
Warga di 82 Kelurahan yang Dilalui Sungai Ciliwung Diminta Siaga
Citra juga meminta para pengungsi untuk sadar diri mengenakan masker serta rajin cuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer dilokasi penampungan. Jika memungkinkan para pengungsi diminta menjaga jarak aman satu meter dengan pengungsi lainnya terutama saat berbicara. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
