Waspadai Potensi Penularan COVID-19 di Pengungsian

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 23 September 2020
Waspadai Potensi Penularan COVID-19 di Pengungsian

Banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter di kawasan Citraland, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (21/9/2020). (ANTARA/Devi Nindy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Indonesia membuat warga terpaksa mengungsi. Ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Citra Indriani meminta, warga yang mengungsi waspada pada penyebaran COVID-19.

"Potensi terjadi klaster COVID-19 di tengah pengungsian cukup besar," kata Citra Indriani dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Selasa (22/9)

Baca Juga

Jalan-Jalan di Jakarta yang Tergenang Air Akibat Hujan Deras Semalam

Ia mengatakan besaran lokasi pengungsian didaerah bencana tidak sebanding dengan jumlah warga yang mengungsi. Kondisi ini mempersulit penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Selain itu, dalam keadaan bencana warga lebih fokus pada upaya menyelamatkan diri ketimbang mematuhi protokol pencegahan COVID-19.

"Pemerintah harus beri perhatian lebih pada penerapan protokol kesehatan dilokasi pengungsian," tegasnya.

Banjir merendam ruas jalan di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020) malam. (ANTARA/HO-BPBD DKI)
Banjir merendam ruas jalan di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020) malam. (ANTARA/HO-BPBD DKI)

Guna mencegah kemungkinan munculnya klasterpenularan virus coronadi tempat pengungsian, ia mengatakan, pemerintah perlu memetakan daerah-daerah yang rawan bencana. Selain menyiapkan rencana mitigasi penularan COVID-19 di area pengungsian.

"Kenapa bisa terjadi, karena saat ini transmisi COVID-19 masih terjadi, bahkan menjadi transmisi menetap di masyarakat. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker akan mendorong terjadinya penularan," kata dia.

Ia menjelaskan sampai saat ini COVID-19 paling banyak menular melalui percikan cairan pernafasan dari orang yang terinfeksi. Penularan secara tidak langsung juga bisa terjadi akibat kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus corona.

"Kalau penularan lewat air sampai saat ini belum ada laporannya,"kata dia.

Baca Juga

Warga di 82 Kelurahan yang Dilalui Sungai Ciliwung Diminta Siaga

Citra juga meminta para pengungsi untuk sadar diri mengenakan masker serta rajin cuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer dilokasi penampungan. Jika memungkinkan para pengungsi diminta menjaga jarak aman satu meter dengan pengungsi lainnya terutama saat berbicara. (Teresa Ika/Yogyakarta)

#Banjir
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Banjir Jakarta kini mulai surut pada Selasa (16/9). Hanya dua RT yang masih terendam banjir. Hujan deras sejak siang hari menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu berstatus waspada atau siaga 3.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Indonesia
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Pemerintah Daerah menginformasikan, jika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Bagikan