Wapres Minta MUI Keluarkan Fatwa Pengecualian Ganja Medis
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Ramai dibicarakan seorang ibu bernama Santi Warastuti asal Sleman, Yogyakarta, beserta anaknya Pika yang mengidap cerebral palsy atau gangguan yang memengaruhi kemampuan koordinasi tubuh seseorang, melakukan aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada Car Free Day (CFD), Minggu (26/6).
Santi berjalan dengan memegang papan putih dengan tulisan besar "Tolong Anakku Butuh Ganja Medis" dan ia juga membawa sebuah surat yang ditujukan kepada hakim Mahkamah Konstitusi agar segera memutuskan gugatan uji materi terhadap UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang ia mohonkan sejak dua tahun lalu.
Baca Juga:
Pimpinan Komisi IX DPR Dorong Kajian Ilmiah soal Ganja untuk Medis
Ia juga telah mengajukan uji materi UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika itu dilayangkan ke MK bersama dua orang ibu lain pada November 2020. Ketiganya mempersoalkan penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a dan Pasal 8 Ayat (1) UU Narkotika yang melarang penggunaan ganja untuk pelayanan kesehatan.
Pasal ini dianggap merugikan hak konstitusional pemohon karena menghalangi mereka untuk mendapatkan pengobatan bagi sang buah hati. Ketiganya ingin MK melegalkan penggunaan narkotika golongan I untuk pengobatan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri rencananya akan menyiapkan fatwa pengecualian mengenai penggunaan ganja untuk alasan medis. Informasi itu diutarakan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI, saat menghadiri Rapat Dewan Pimpinan MUI pada Selasa (28/6) pagi kemarin.
Menurut Wapres, MUI dalam waktu dekat ini akan segera mengeluarkan fatwa tentang penggunaan ganja medis untuk bisa menjadi pedoman oleh DPR dalam menyusun dasar undang-undangnya.
"Artinya ada kriteria, saya kira MUI akan segera mengeluarkan fatwanya untuk bisa dipedomani oleh DPR," kata Ma'ruf, dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (29/2).
Fatwa tersebut, menurut Ma'ruf, penting agar jangan sampai penggunaan ganja untuk alasan medis malah mendatangkan lebih banyak masalah.
"Jangan sampai nanti berlebihan dan menimbulkan kemudaratan, ada berbagai klasifikasi. Saya kira ganja itu ada varietas-nya. Nanti supaya MUI membuat fatwa berkaitan dengan varietas-varietas ganja itu," tutup orang nomor dua di Indonesia itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya akan membuat kajian legalisasi ganja untuk kepentingan medis. Sampai saat ini, belum ada kajian soal penggunaan ganja medis di Indonesia.
Adapun, Ibu Santi Warastuti yang berjuang untuk melegalkan ganja bagi medis untuk pengobatan anaknya Pika, yang menderita celebral palsy, juga telah mendatangi DPR untuk memohon perubahan aturan. (Knu)
Baca Juga:
DPR Minta Masukan Ahli Kesehatan dan Masyarakat soal Ganja untuk Medis
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Hasil Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Raih Kemenangan 2-1 atas Honduras Setelah Disikat Zambia dan Brasil
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Gelar OTT, KPK Cokok Pejabat PUPR Riau
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun
Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Onadio Leonardo, Ada Barbuk Ganja