Viral 'Playing Victim' Anak STM Tak Dibayar Usai Demo, Polisi: Narasi Propaganda

Salah satu Screenhot percakapan yang beredar di media sosial (@twiermites)
Merahputih.com - Beredar di media sosial grup whatsapp yang berisi percakapan pelajar STM saat demonstrasi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9) kemarin.
Isi dari percakapan tersebut yakni beberapa pelajar yang gelisah menunggu pembayaran atas aksi demo yang mereka lakukan.
Baca Juga:
Nyamar Jadi Pelajar, Seorang Satpam Ngaku Dibayar Rp 40 Ribu untuk Ikut Demo
Isi percakapan yang tersebar berisi sejumlah anak STM yang datang ke Jakarta untuk berdemo karena dibayar. Lantas, mereka gelisah, marah-marah di grup tersebut mencari keberadaan si korlap aksi lantaran pembayaran tak kunjung dilakukan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, ada upaya propaganda di media sosial menggunakan cara tersebut.
"Karena sebagian besar adalah anonymous, narasi-narasi yang dibangun adalah narasi propaganda, tentunya dari direktorat Cyber Bareskrim sudah memprofiling," tutur Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).

Menurut Dedi, pada akhirnya narasi yang digunakan bersifat provokatif untuk membuat kegaduhan di masyarakat.
"Belum bisa dipastikan, kalau itu anggota polisi pun kan belum bisa dipastikan betul anggota atau bukan, dan narasinya saya belum baca, ada unsur perbuatan pidananya nggak. Kalau enggak ada perbuatan pidana, nanti jajaran multimedia akan membuat literasi digital agar masyarakat betul-betul cerdas dan bijak menggunakan sosmed," kata Dedi.
Polri nantinya akan menyelidiki nomor-nomor handphone yang tertera di tangkapan layar grup WA siswa STM yang tersebar itu.
Baca Juga:
Depan Gedung DPR Diblokade, Mahasiswa Kecewa Tak Bisa Gelar Aksi
Dia mengingatkan ada UU ITE yang bisa menjerat jika terbukti ada unsur kesengajaan oleh orang atau kelompok untuk menciptakan kegaduhan di masyarakat.
"Kita paham betul apa yang ada di media sosial itu boleh dikatakan sebagian besar adalah ononim. Narasi yang dibangun narasi propaganda," tutup Dedi. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan

Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar

42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
![[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius](https://img.merahputih.com/media/b5/de/50/b5de5051cda8aaf11e49310d6b20bc3c_182x135.png)
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
