Tolak Firli Pimpin KPK, Massa HMI Bentrok dengan Polisi
Massa aksi dari HMI menggelar unjuk rasa depan Gedung KPK tolak Firli Bahuri jadi Ketua KPK (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Sekelompok massa aksi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selatan, Rabu (18/9).
Pantauan MerahPutih.com di lokasi, massa aksi HMI menuntut penolakan Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pembatalan Irjen Pol Firli Bahuri sebagai Ketua KPK 2019-2023.
Baca Juga:
Profesor LIPI Nilai Publik Bakal Bersikap Resistensi Terhadap UU KPK
Mulanya bentrokan terjadi ketika massa HMI mulai mendekati gerbang Gedung KPK. Kemudian aparat kepolisian menghadang massa HMI untuk dapat mendekat. Bentrokan pun pecah. Beberapa massa HMI bahkan terlihat ada yang diamankan polisi.
Di tempat yang sama juga tengah berlangsung unjuk rasa massa pendukung Revisi UU KPK yang sejak pekan kemarin selalu hadir tiap sore.
Baca Juga:
Berduka, Pegawai KPK Bersama Koalisi Masyarakat Kibarkan Bendera Kuning
Untuk mencegah bentrok dua kubu ini, polisi menghalangi massa HMI agar tidak mendekat massa pedemo pro revisi UU KPK. Sementara itu, jalannya demo massa pro RUU KPK berjalan lancar tanpa ada insiden.(Pon)
Baca Juga:
Dianggap Bermasalah, MK Bakal Kebanjiran Judicial Review UU KPK
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Polda Metro Segera Paparkan Temuan 2 Mayat Hangus Terbakar di Gedung ACC Kwitang
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi