TKN Bandingkan Pembangunan Infrastruktur Indonesia dengan China, Rizal Ramli: Ngawur Berat

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 05 April 2019
TKN Bandingkan Pembangunan Infrastruktur Indonesia dengan China, Rizal Ramli: Ngawur Berat

Rizal Ramli di Auditorium lantai 4 kampus Fisipol UGM, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/4) (ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Ekonom senior, Rizal Ramli menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak bisa dilakukan secara masif. Sebab, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak tinggi.

Hal itu dikatakan Rizal menanggapi pernyataan tim Capres dan Cawapres Nomor Urut 01, Eva Kusuma Sundari dan Inas Nasrullah Zubir, yang mengatakan masalah untung rugi pembangunan infrastruktur tidak perlu dipermasalahkan selama hal itu bertujuan mensejahterakan rakyat.

Menurut Rizal, pernyataan dari dua anggota TKN Jokowi-Ma'ruf itu tidak cerdas. Apalagi keduanya menggunakan analogi bahwa kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia sama dengan di China.

"Itu retorika yang tidak cerdas, dia (kubu 01) membandingkan pembangunan infrastruktur di Indonesia sama dengan China, itu ngawur berat. China itu pertumbuhan ekonominya 12% selama 25 tahun. Jadi kalau China membangun infrastruktur jor-joranan, enggak ada masalah karena pertumbuhan ekonominya 12%, pasti akhirnya investasinya balik," kata Rizal dalam bedah program Capres dan Cawapres di Auditorium lantai 4 kampus Fisipol UGM, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/4).

Menurut Rizal, hal tersebut berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang belum menyentuh angka 10% setiap tahunnya. Karena itu, Rizal menginginkan pembangunan infrastruktur menyesuaikan perekonomian negara.

"Lha ini ekonomi (pertumbuhan ekonomi Indonesia) bisanya cuma 5%, mandek di 5% mau bangun infrastruktur jor-joran, akhirnya pakai uang negara, jangan dong," katanya.

Ekonom senior Rizal Ramli di kediamannya (Foto: MP/Yohanes Abi)

"Akhirnya seperti jalan tol Pantura, rugi Rp300 miliar setahun. Terus yang lewat jalan tol kebanyakan mobil pribadi, dan yang truk malah lewat jalan biasa, masak (yang mobil pribadi) disubsidi Rp1 miliar setiap hari selama 10 tahun," tukas Rizal.

Mantan Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurahman Wahid alias Gus Dur itu menambahkan, pernyataannya tersebut merupakan hasil diskusinya dengan Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto. "Sudah didiskusikan dengan pak Prabowo, arahnya memang begitu," katanya.

Selain itu, Rizal mengakui kerap berdiskusi dengan Prabowo terkait permasalahan yang sedang dihadapi negara Indonesia. Kendati kerap bertemu untuk berdiskusi, ia mengaku tidak masuk dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Saya kan ekonom, tidak terkait dengan BPN (Prabowo-Sandi)," ucapnya.

Meski kerap berdiskusi, Rizal mengaku belum menentukan pilihan akan membantu pemerintahan Prabowo jika menang dalam Pemilu tahun 2019. Terlebih, hingga saat ini belum ada pembicaraan antara dirinya dengan Prabowo ke arah kabinet atau jabatan lainnya.

"Itu mah urusan lain lagi, itu urusan lain, tidak penting, yang penting saya ingin lihat Indonesia maju, Indonesia lebih makmur dan lebih hebat dari hari ini," tandasnya. (*)

#Rizal Ramli #Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
program berupa penguatan hilirisasi dan investasi juga menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Indonesia
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Bantuan hukum pro bono dan akses terhadap keadilan bagi masyarakat yang tidak mampu harus diperluas, agar prinsip keadilan tidak hanya menjadi cita-cita moral, tetapi juga kenyataan yang dapat dirasakan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Pemerintah Indonesia dan Brazil serta badan usaha dari kedua negara menandatangani delapan nota kesepahaman (MoU) kerja sama.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia  dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Indonesia
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS memperlemah kinerja perdagangan global, tercermin dari melambatnya ekspor dan impor di sebagian besar negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
Kementerian Keuangan turut memberikan dukungan dengan menanggung sebagian pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian tiket pesawat sebesar kurang lebih 6 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
Dunia
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt meraih Hadiah Nobel Memorial bidang ekonomi atas penelitian mereka mengenai dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
Indonesia
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Purbaya meyakini bahwa arah perekonomian sudah lebih baik. Saat momentum pertumbuhan terjadi, maka pemerintah akan terus menjaga untuk tahun-tahun berikutnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia bisa melebihi AS jika Jokowi jadi presiden lagi. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Bagikan