Tim Evakuasi WNI Berangkat ke Sudan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 April 2023
Tim Evakuasi WNI Berangkat ke Sudan

Belasan WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pertempuran terjadi sebagian besar di ibu kota Sudan, Khartoum, dan meluas ke wilayah sekitar. Setidaknya 100 lebih orang dilaporkan meninggal dunia, dan ribuan warga luka-luka akibat konflik bersenjata itu.

Di Sudan, Kementerian Luar Negeri mencatat ada 1.209 WNI yang menetap, dan sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga:

Kemenlu Bersiap Evakuasi WNI Dari Sudan

Kemenlu menjadwalkan evakuasi tahap 2 akan dilakukan hari ini (24/04), setelah evakuasi tahap pertama berhasil dilakukan dan tengah menunggu diberangkatkan dari Port Sudan menuju Jeddah.

TNI mengirim sejumlah prajurit dari pasukan elite Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara demi menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) saat mereka dievakuasi dari Sudan untuk dipulangkan ke Tanah Air.

Sekitar 15 prajurit TNI dari Kopasgat itu tergabung dalam Tim Evakuasi WNI di Sudan yang totalnya sebanyak 39 orang.

"Karena itu (konflik di Sudan) sesama militer dan paramiliter sangat besar potensinya (ancaman terhadap keselamatan), tetapi kemarin ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberi ruang bagi WNA (warga negara asing di Sudan) dievakuasi. Kemarin ada informasi, saat jeda itu ada serangan lagi, makanya kami mengirim tim Kopasgat yang nantinya mengamankan bandara tempat evakuasi," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Ia mengatakan, meskipun ada potensi ancaman keamanan saat proses evakuasi, Panglima menyampaikan TNI belum berencana menambah pasukan, terutama untuk prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di negara-negara sekitar Sudan.

"Sementara ini belum. Kami tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka, kecuali kalau betul-betul terancam WNI. Nanti akan ada perintah lebih lanjut. Kami juga akan monitor kegiatan (evakuasi) ini," katanya.

Tim evakuasi WNI yang diberangkatkan oleh TNI ke Sudan tidak hanya terdiri atas penerbang TNI AU dan Kopasgat, tetapi juga ada dari BAIS TNI, kemudian Puspen TNI. Tim evakuasi, yang dipimpin oleh Kolonel Penerbang Noto Casnoto, juga diisi oleh dokter dari TNI untuk mengantisipasi WNI yang sakit saat evakuasi.

Tim evakuasi WNI berangkat ke Sudan pada Selasa (25/4) pagi menumpang pesawat TNI AU Boeing A-7305 tipe 737-400. Pesawat itu dapat mengangkut 100 orang untuk sekali penerbangan.

Di Sudan, tim evakuasi fokus mengangkut WNI yang telah berkumpul di Port Sudan, kota pelabuhan yang berada di wilayah timur Sudan. Dari titik itu, mereka akan diangkut ke Jeddah, Arab Saudi.

Laksamana Yudo menjelaskan titik evakuasi fokus ke Port Sudan, karena penerbangan dari tempat itu ke Jeddah selama 45 menit, sementara dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, selama 1,5 jam.

"Kami ambil dulu yang bisa lebih cepat untuk diangkut," ujar Laksamana Yudo.

Sejauh ini, tim evakuasi dari KBRI Khartoum di Sudan dan tim dari Kementerian Luar Negeri RI telah mengangkut WNI yang ada di beberapa kota di Sudan untuk dikumpulkan di Port Sudan dan Khartoum menggunakan jalur darat.

"Perjalanan 45 menit itu sehari bisa selesai (evakuasi) kalau situasinya aman tentunya, situasi mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik 2–3 kali bisa," kata Panglima TNI.

Setidaknya sudah ada 291 WNI yang akan dievakuasi oleh tim evakuasi TNI. Panglima menyampaikan mereka memprioritaskan WNI yang hamil, sakit, orang lanjut usia, dan anak-anak.

Konflik bersenjata pecah di Sudan pada Sabtu (22/4) antara tentara (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ketegangan mulai muncul saat ada upaya melebur RSF menjadi bagian dari tentara Sudan. (Knu)

Baca Juga:

Pasukan Elite Kopasgat TNI AU Dikirim Selamatkan WNI di Sudan

#WNI #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Fakta Kawin Campur di Jakarta: Pria AS dan Cewek Singapura Jadi Idaman WNI
Total jumlah perkawinan campuran yang dilaporkan ke Dinas Dukcapil Jakarta sebanyak 1.952 pasangan dalam lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Selasa, 23 September 2025
Fakta Kawin Campur di Jakarta: Pria AS dan Cewek Singapura Jadi Idaman WNI
Indonesia
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia
Setelah AS, urutan selanjutnya adalah Singapura (132 pasangan) dan Jerman (120 pasangan)
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Dunia
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Presiden Irlandia Michael Higgins mengusulkan agar Israel dan negara-negara yang memasok senjata ke negara itu dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Dunia
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Debat Darurat dilaksanakan atas permintaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gulf Cooperation Council (GCC), untuk membahas agresi militer Israel terhadap Qatar yang terjadi pada 9 September.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Indonesia
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Kemenlu juga mengingatkan WNI yang akan bepergian ke luar negeri untuk selalu memperhatikan kondisi keamanan negara tujuan dan melaporkan diri melalui aplikasi Safe Travel.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif
Dunia
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Lima belas dokter mengatakan mereka menangani sedikitnya 114 anak berusia 15 tahun ke bawah dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Sebagian besar anak meninggal akibat luka tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Indonesia
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan kepada WNI agar menghindari lokasi yang menjadi titik demonstrasi dan rawan ricuh.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan
Indonesia
Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan
Buntut dari protes ini pemerintahan Nepal ambruk usai Perdana Menteri Sharma Oli mengajukan pengunduran diri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
 Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan
Dunia
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
DPR mengecam serangan Israel ke Qatar. Hal itu bisa memicu konflik di Timur Tengah.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Bagikan