Survei SMRC Menilai Puan Tidak Kompetitif


Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: dpr.go.id)
MerahPutih.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menaparkan berdasarkan format survei semi terbuka pada Maret 2021 sampai Agustus 2022, pergerakan suara Puan tidak signifikan.
Puan hanya bergerak dari 0,5 persen menjadi 1 persen. Sementara itu, kader PDIP Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen. Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen dan Anies Baswedan dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.
Baca Juga:
Survei Voxpopuli: Pasangan Puan-Anies Unggul dalam Simulasi Capres-Cawapres
SMRC menilai dengan pergerakan tersebut, menunjukan peluang kemenangan PDI Perjuangan lebih besar jika mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden daripada Puan Maharani.
"Data kami menunjukkan bahwa jika yang dicalonkan PDI Perjuangan adalah Ganjar, harapan bagi PDI Perjuangan untuk memenangi Pilpres dan kembali memiliki presiden menjadi terbuka," kata pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/9).
Ia menilai, dengan kondisinya seperti sekarang ini, berat bagi PDI Perjuangan untuk mencalonkan Puan. Bahkan, jika Puan misalnya bersaing dengan Prabowo dan Anies, data survei menunjukkan Puan tertinggal jauh dan tidak kompetitif.
"Persaingan itu (Puan melawan Prabowo atau Anies) tidak fair karena gapnya terlalu jauh. Kalau Puan harus maju dan PDI Perjuangan memiliki target untuk menang, tantangannya akan sangat berat," ungkapnya.
Dalam simulasi tiga nama tanpa Ganjar, survei SMRC mulai Desember 2021 sampai Agustus 2022 menunjukkan pergerakan suara Puan dari 10,1 persen menjadi 7,8 persen. Sementara itu, Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen dan Anies dari 28,1 persen menjadi 27,5 persen.
"Kalau Puan dipaksakan untuk maju dengan kondisi seperti ini, harapan PDI Perjuangan untuk memiliki presiden lagi menjadi susah," jelas Saiful.
Akan tetapi, apabila PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Tengah, hasilnya kemungkinan besar PDI Perjuangan akan memenangi kontestasi Pilpres 2024.
"Jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang masuk untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen pada bulan Mei 2021 menjadi 32 persen pada bulan Agustus 2022," katanya.
Sementara itu, Prabowo melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen dan Anies relatif stabil dari 23,5 persen menjadi 21,9 persen pada periode yang sama.
Dalam survei Februari sampai Maret 2021, ada 60 persen warga yang tahu Puan menyatakan suka padanya. Pada survei terakhir Agustus 2022 mengalami penurunan menjadi 44 persen.
Tingkat penerimaan terhadap Ganjar paling tinggi (83 persen pada survei Agustus 2022). Hal ini konsisten dengan tingkat elektabilitasnya yang juga tertinggi. Tingkat penerimaan Anies juga tinggi (74 persen). Dibanding Prabowo (71 persen), tingkat penerimaan Anies lebih tinggi.
Survei ini secara tatap muka mulai 5 hingga 13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate sebesar 1.053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). (Pon)
Baca Juga:
Puan Harap Payung Hukum PDP Jadi Landasan Negara Atur PSE
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara

Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara

PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo](https://img.merahputih.com/media/b2/b0/3d/b2b03d496baf4d513eb7b08d276f85f3_182x135.png)
Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan
