Sedikit Mengenal Rumah Suku Korowai yang Tingginya Hingga 50 Meter

Daily Mail / George Steinmetz
SULIT dibayangkan jika ada orang tinggal di atas pohon yang tingginya berpuluh-puluh meter tanpa adanya pelingdung keselamatan. Selain membutuhkan usaha keras setiap harinya karena harus naik dan turun pohon, tinggal di atas pohon yang tinggi sangat beresiko karena bisa terjatuh dan menyebabkan kematian.
Namun, bagi Suku Korowai, bertempat tinggal di atas pohon yang tingginya hingga 50 meter adalah hal yang biasa. Dengan bantuan alat-alat dari alam, suku ini mampu membangun rumah yang sangat kokoh. Biasanya satu rumah akan ditinggali oleh satu klan.
Membuat rumah di atas pohon yang sangat tinggu bukanlah tanpa alasan. Semakin tinggi rumah yang dibuat maka mereka akan terhindar dari serangan suku lain dan terkaman hewan buas pada malam hari. Selain itu, suku Korowai juga percaya dengan membuat rumah diatas pohon mereka akan terhindar dari roh jahat.
Pembuatan Rumah Tinggi dimulai dengan pemilihan pohon yang kuat dan besar. Setelah itu para pria dewasa akan menaikan potongan kayu kecil untuk dijadikan kerangka, dan membuat lantai. Langkah selanjutnya, dinding rumah akan dlapisi oleh kulit pohon sagu. Untuk atap mereka akan menggunakan dedaunan besar.
Suku ini tinggal secara nomaden atau tidak menetap. Biasanya mereka akan membangun rumah yang disebut "Rumah Tinggi" di sekitar sungai, tahan yang subuh atau hutan sagu. Meski nomaden, mereka sudah memiliki budaya bercocok tanam.
Keberadaan suku ini diketahui sekitar tahun 1950, namun ada juga yang bilang tahun 1974. Sebelum mengenal orang luar, suku ini sangat terisolir karena wilayah yang mereka tinggali tertutup oleh hamparan hutan yang luas. (*)
Selain artikel ini Anda juga bisa baca Tari Yospan dari Papua, Jalin Persahabatan dengan Tarian
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
