Saat Libur Lebaran, Pemprov DKI Kerahkan 2.500 Petugas Bersihkan Jakarta
Pasukan Oranye. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
MerahPutih.com - Sebanyak 2.500 petugas kebersihan disiagakan saat malam takbiran hingga hari Idul Fitri 1443 Hijriah. Ribuan petugas ini akan disiapkan untuk memastikan Ibu Kota tetap bersih selama libur hari raya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, selain ribuan personel, pihaknya juga menyiagakan ratusan truk sampah dan 88 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper.
Baca Juga:
"Kami siagakan 50 petugas di setiap kecamatan. Lebih dari 2.500 personel di seluruh Jakarta yang bertugas saat malam takbiran hingga hari H Idul Fitri. Termasuk TPST Bantargebang yang tetap melakukan pelayanan,” katanya.
Asep menerangkan, Dinas LH juga menyiapkan personil dan sarana untuk penanganan sampah saat arus mudik di lokasi stasiun dan terminal sebagai bagian dari Surat Edaran Menteri LHK Nomor Se.3/MENLHK/PSLB3/PLB.0/4/2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.
“Di lokasi penganan sampah seperti stasiun dan terminal, kita akan melakukan himbauan Mudik Minim Sampah, yaitu dengan membawa KBRL, wadah makan dan wadah minum sendiri dari rumah saat melakukan perjalanan mudik agar masyarakat tidak menghasilkan sampah,” kata Asep.
Disamping itu, Asep mengatakan, sejak H-4 Lebaran Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah juga telah diinstruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.
Strategi ini, kata Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran. Selain itu, agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.
“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” kata Asep.
Baca Juga:
Rani Mauliani Resmi Gantikan M Taufik Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Pada saat ini, kata Asep, warga Jakarta mulai melakukan mudik seperti sebelum Pandemi. Diperkirakan, puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal.
Dinas Lingkungan Hidup, kata Asep, sudah melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut. Pada saat tukang-tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," kata Asep.
TPST Bantargebang tempat diprosesnya sampah Jakarta pun, kata Asep, tetap beroperasi 24 jam selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1443 H. Sebanyak 200 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah TPST Bantargebang.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup, rata-rata per hari berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada kondisi normal berkisar 7.000- 8.000 ton per hari dengan 1.300 - 1.400 rit truk sampah. (Asp)
Baca Juga:
Anies Minta Bantuan Pemerintah Pusat Soal Proyek Pemprov DKI Jakarta
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya