Ribuan Orang Siap Adopsi Bayi Aya, Penyintas Gempa Turki-Suriah
Hantaman gempa di Turki-Suriah menyebabkan keluarga Aya kehilangan nyawa. (Foto: Instagram/@Vibematters)
SEORANG bayi diselamatkan dari puing-puing bangunan di Kota Jindarys, Suriah. Tali pusar bayi itu masih terhubung dengan sang ibu yang telah menjadi jenazah. Setelah diselamatkan, bayi itu kemudian diberi nama Aya. Dalam bahasa Arab, 'aya' berarti keajaiban. Nama yang pantas bagi bayi merah nan menyintas di tengah bencana gempa besar nan menghantam wilayah Turki dan Suriah.
Video penyelamatan bayi Aya kemudian menjadi viral di internet. Keajaiban itu telah menggugah rasa kasih warganet. Ribuan orang di berbagai negara mengajukan kesiapan mereka untuk mengadopsi Aya. Selain sang ibu yang sudah tiada, ayah serta keempat saudara kandung Aya dinyatakan tewas akibat hantaman gempa pada Senin (6/2). Mereka menjadi bagian dari 20.723 korban meninggal dunia akibat bencana itu. Mayoritas korban meninggal berasal dari wilayah Turki.
BACA JUGA:
Saat ini, Aya mendapat perawatan di rumah sakit setempat akibat luka-luka parah yang ia alami. “Ia tiba pada Senin dalam keadaan mengenaskan. Aya mengalami benjolan, luka memar, dia kedinginan, dan nyaris tak bisa bernapas,” ujar dokter anak yang merawat Aya dr Hani Marouf, dikutip BBC.com (10/2). Beruntung sekali, saat ini ia sudah dalam kondisi yang stabil.
Kabar mengenai Aya viral di media sosial berkat video seorang pria berlari sembari menggendong bayi yang tertutup debu dari puing-puing bangunan yang rubuh akibat gempa Turki-Suriah. Kerabat jauh keluarga Aya langsung membawanya ke rumah di Kota Afrin di bawah perawatan dr Marouf. Setelah melihat video viral itu, ribuan orang langsung memberikan komentar kesiapan untuk merawat bayi mungil ini. Salah seorang warganet mengklaim siap memberikan kehidupan yang layak untuk Aya.
BACA JUGA:
Seorang WNI dan Keluarganya Ditemukan Meninggal Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki
Tak hanya warganet bahkan seorang pembaca berita televisi di Kuwait menyampaikan kesiapannya jika memang diizinkan secara hukum untuk merawat serta mengadopsi Aya. Ternyata permintaan untuk adopsi bayi yang selamat dari bangunan runtuh akibat gempa itu ternyata sampai juga ke rumah sakit. Hal itu disampaikan pemimpin rumah sakit dr Khalid Attiyah. Ia menjelaskan ada puluhan orang menghubunginya dan mengajukan proses adopsi Aya.
Attiyah menegaskan, ia saat ini memperlakukan Aya seperti putrinya sendiri dengan bayi mungil itu yang disusui oleh istri dokter itu. “Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya layaknya keluarga saya sendiri,” imbuh Attiyah.(aru)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana