Ramai Pembobol Bank Maria Lumowa Dicokok, Saham BNI Malah Anjlok

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 09 Juli 2020
Ramai Pembobol Bank Maria Lumowa Dicokok, Saham BNI Malah Anjlok

Logo BNI (Foto: PR BNI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk malah anjlok seiring penangkapan buronan Maria Pauline Lumowa pembobolan Bank BNI sebesar Rp1,7 triliun di Serbia baru-baru ini.

Pantauan Kamis (9/7), pukul 14.13 WIB, harga saham perusahaan berkode emiten BBNI itu terkoreksi 30 poin atau 0,62 persen ke Rp4.770 per lembar saham. Bahkan, sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi saham BBNI menyentuh level terendah Rp4.730 per lembar saham.

Baca Juga:

Usai Rapid Test di Bandara Soetta, Maria Pauline Lumowa Diserahkan ke Bareskrim

Padahal, saat awal perdagangan dibuka sempat mencapai level tertingginya Rp4.860 per lembar saham. Frekuensi perdagangan saham BBNI hari ini tercatat sebanyak 12.776 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 46,42 juta lembar saham senilai Rp222,23 miliar.

Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly baru saja menyelesaikan proses ekstradisi terhadap Maria Lumowa yang buron sejak 17 tahun lalu. Maria merupakan tersangka pelaku pembobolan kas Bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) bersama buronan pembobol Bank BNI Maria Pauline Lumowa (kiri depan) di dalam pesawat dalam perjalanan dari Serbia menuju Indonesia, Rabu (8/7/2020). ANTARA/HO-Kementerian Hukum dan HAM/pri.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) bersama buronan pembobol Bank BNI Maria Pauline Lumowa (kiri depan) di dalam pesawat dalam perjalanan dari Serbia menuju Indonesia, Rabu (8/7/2020). ANTARA/HO-Kementerian Hukum dan HAM/pri.

Sepanjang Oktober 2002 hingga Juli 2003 Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro, atau sama dengan Rp1,7 triliun dengan kurs saat itu, kepada PT Gramarindo Group milik Maria dan Adrian Waworuntu.

Aksi PT Gramarindo Group diduga mendapat bantuan dari "orang dalam" karena BNI tetap menyetujui jaminan L/C dari Dubai Bank Kenya Ltd, Rosbank Switzerland, Middle East Bank Kenya Ltd, dan The Wall Street Banking Corp, yang bukan merupakan bank korespondensi Bank BNI.

Baca Juga:

Yasonna Sebut Ekstradisi Maria Pauline Lumowa Dilakukan 'Injury Time'

Juni 2003, BNI yang curiga dengan transaksi keuangan PT Gramarindo Group mulai melakukan penyelidikan dan mendapati perusahaan tak pernah melakukan ekspor. Dugaan L/C fiktif ini kemudian dilaporkan ke Mabes Polri, tetapi Maria sudah lebih dahulu terbang ke Singapura September 2003, alias sebulan sebelum ditetapkan Mabes Polri sebagai tersangka.

Maria pembobol BNI
Caption

Perempuan kelahiran Paleloan, Sulawesi Utara, pada 27 Juli 1958 itu belakangan diketahui keberadaannya di Belanda pada 2009 dan sering bolak-balik ke Singapura. Dikutip Antara, Pemerintah Indonesia sempat dua kali mengajukan proses ekstradisi ke Belanda pada 2010 dan 2014, karena Maria Pauline Lumowa ternyata sudah menjadi warga negara mereka sejak 1979.

Namun, kedua permintaan Indonesia itu direspons dengan penolakan. Bahkan, Pemerintah Kerajaan Belanda malah sempat memberikan opsi agar Maria Pauline Lumowa disidangkan di Belanda. (*)

Baca Juga:

Kementerian BUMN Berharap Penangkapan Maria Lumowa Bisa Kembalikan Kerugian BNI

#Bank BNI #Harga Saham
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
Simak analisis mendalam pergerakan IHSG hari ini dan pengaruhnya dari berbagai kebijakan global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
Indonesia
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Pemerintah diminta mengambil saham mayoritas BCA. Komisi XI DPR mengatakan, bahwa hal itu tak perlu dibuat gaduh.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
Indonesia
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Terkait batas waktu atau tenggat penyelesaian berada di ranah kurator yang bertanggung jawab dalam kasus Sritex.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Indonesia
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Dua keputusan penting diambil dalam RUPST PT Telkom Indonesia
Wisnu Cipto - Selasa, 27 Mei 2025
Eks CEO XL Dian Siswarini Jadi Bos Baru Telkom, Saham Melonjak 30 Poin
Indonesia
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Pernyataan soal Pasar Saham, Ekonom: Kepercayaan Investor bisa Hilang
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Statment soal Pasar Saham, Ekonom : Kepercayaan Investor bisa Hilang
Frengky Aruan - Senin, 28 April 2025
Sarankan Prabowo Hati-hati Keluarkan Pernyataan soal Pasar Saham, Ekonom: Kepercayaan Investor bisa Hilang
Indonesia
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Ketika sentimen global memburuk, investor asing cenderung menarik dananya (capital outflow) dari pasar negara berkembang yang dianggap lebih berisiko.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Indonesia
IHSG Ditutup Melemah pada Penutupan Perdagangan Hari Pertama setelah Libur Panjang Lebaran, Analis Sebut Pengaruh Tarif Impor Baru AS
IHSG ditutup melemah akibat kekhawatiran tarif impor AS. Simak bagaimana kebijakan ini mempengaruhi pasar dan ekonomi Indonesia.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 08 April 2025
IHSG Ditutup Melemah pada Penutupan Perdagangan Hari Pertama setelah Libur Panjang Lebaran, Analis Sebut Pengaruh Tarif Impor Baru AS
Indonesia
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Pada pembukaan perdagangan Selasa (08/04) pagi pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Indonesia
Balasan Penerapan Tarif Resiprokal AS Bakal Guncang Pasar Saham
Pembalasan tarif kemudian akan dibalas Amerika dengan tarif sehingga ini akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang sentimennya kurang baik bagi pasar saham.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Balasan Penerapan Tarif Resiprokal AS Bakal Guncang Pasar Saham
Indonesia
Saham Perbankan Menguat, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Ingatkan Masih Ada Potensi Rentan
Penguatan saham- saham Big Banks terdorong oleh keputusan pembayaran dividen, sebagaimana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing- masing perbankan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 Maret 2025
Saham Perbankan Menguat, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Ingatkan Masih Ada Potensi Rentan
Bagikan