Public Proclamation Charles Sebagai Raja Inggris, Tahapan Sebelum Penobatan


Ada beberapa tahapan sebelum Charles resmi dinobatkan (Coronation) sebagai Raja.
BEBUNYIAN terompet dan tembakan meriam menandai Public Proclamation Charles sebagai raja, menggantikan Ratu Elizabeth II, ibunya, Sabtu (10/09). Upacara ini berlangsung di Istana St James's, London di depan Accession Council (Dewan Aksesi).
Melansir Guardian, seremoni ini dihadiri oleh para anggota Dewan Aksesi--lembaga seremonial yang terdiri dari para bangsawan, tokoh politik dan keagamaan, yang mencakup Permaisuri Camilla, Pangeran William, Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss, juga anggota kabinet dan anggota kabinet bayangan, serta Uskup Agung Canterbury.
Seremoni Aksesi merupakan seremoni bersejarah yang telah dilakukan selama berabad-abad. Untuk kali pertama, seremoni ini disiarkan televisi. Ketua House of Commons dan Presiden House of Lords pada parlemen Inggris, Penny Mordaunt, memimpin seremoni ini dan mengawalinya secara simbolis dengan mengumumkan wafatnya Ratu Elizabeth II.
Dewan Aksesi berjumlah 700 orang. Namun yang hadir pada seremoni tersebut hanya 200 orang. "Ini lantaran singkatnya waktu, jumlah yang hadir mungkin jauh lebih sedikit. Dalam penobatan sebelumnya pada 1952, sekira 200 orang hadir," tulis BBC.
Baca juga:
Silsilah Keluarga Ratu Elizabeth II dan Penerus Takhta Kerajaan Inggris

Secara teknis Charles langsung menjadi Raja setelah Ratu meninggal. Namun, ada beberapa tahapan sebelum dia resmi dinobatkan (Coronation) sebagai Raja.
Usai terompet dan meriam berbunyi, bendera akan dinaikkan selama 24 jam sejak pukul 13 waktu setempat. Setelah itu, bendera diturunkan kembali setengah tiang.
Richard Tilbrook, Panitera Dewan Penasihat pada Dewan Aksesi, menyampaikan penetapan Charles sebagai Raja Inggris yang baru dengan sebutan Raja Charles III.
"Charles III, dengan rahmat Tuhan, Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara, dan kerajaan dan wilayah lainnya, Raja, kepala persemakmuran, pembela kesetiaan, kepada siapa kami memberikan kesetiaan dan kepatuhan dengan rendah hati," kata Tilbrook.
"God Save the King," tutup Tilbrook yang dibalas oleh para anggota Dewan Aksesi. Setelahnya, inilah untuk kali pertama sejak 1952, lagu kebangsaan Inggris akan dinyanyikan dengan kata-kata "God Save the King."
Baca juga:
Mengenal Sejumlah Peristiwa Penting dalam Kehidupan Ratu Elizabeth II

Puncak suksesi adalah Penobatan (Coronation). Perlu persiapan untuk menuju puncak. Karena itulah Coronation tak akan segera dilakukan. Ratu Elizabeth naik takhta pada Februari 1952. Penobatan baru berlangsung setahun kemudian pada 2 Juni 1953.
Selama 900 tahun terakhir, Penobatan digelar di Westminster Abbey, di London. Upacara dilakukan dalam kebaktian Anglikan dan dipimpin oleh Uskup Canterbury.
Charles kemudian akan disematkan Mahkota St Edward, mahkota emas yang telah ada sejak 1661 dan menjadi bagian Mahkota Permata di Tower of London yang hanya dipakai ketika upacara Penobatan. Beratnya sekira 2,23 kilogram.
Karena Penobatan acara negara, pembiayaannya ditanggung oleh negara. Pemerintah memutuskan siapa saja tamu undangannya. (dru)
Baca juga:
Kisah Dua Utusan Indonesia Hadiri Penobatan Ratu Elizabeth II
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kate Middleton Kunjungi Taman Kesehatan, Curhat ke Pasien Kanker tentang Beratnya Masa Pemulihan

Lebih dari 100 Barang Putri Diana Dilelang untuk Amal, 'Gaun Kepedulian’ Terjual dengan Harga Tertinggi Mencapai Rp 8,5 M

Kena Heatstroke, Puluhan Orang Jatuh Sakit di Royal Ascot

Hadapi Masalah Kesehatan setelah Diagnosis Kanker, Kate Middleton Batal Hadir di Royal Ascot

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris Rencanakan Kunjungan ke Paus Fransiskus Bulan Depan

Kesehatan Raja Charles III Menurun, Kate Middleton Mulai Persiapkan Diri Jadi Ratu Inggris

Kate Middleton Curhat soal Perjuangannya Melawan Kanker

Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?

Pencuri Bobol Kastil Windsor, Bawa Kabur Pikap

Pangeran William Ungkap Momen Paling Sulit dalam Hidupnya
