Program Jalur Sepeda Anies Dapat Suntikan Dana Rp 7,5 Miliar
Arsip Foto - Sejumlah pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
MerahPutih.com - Program jalur sepeda yang sempat digarap eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan batal dihapus.
Sempat heboh sebelumnya, program jalur sepeda tidak dilanjutkan usai Anies lengser. Kini, kebijakan jalur sepeda Anies mendapat dukungan anggaran Rp 7,5 miliar pada APBD DKI tahun 2023.
Namun, angka tersebut mengalami penurunan setelah sebelumnya mendapat anggaran sebesar Rp 38 miliar.
Baca Juga:
Jalur Sepeda di Jakarta Dibuat Parkir, Dishub DKI Tingkatkan Pengawasan
"Rapat terakhir Komisi B merevisi anggaran untuk lajur sepeda. Walaupun turun jauh ya, tapi alhamdulillah diputuskan bahwa lajur sepeda mendapatkan anggaran Rp 7,5 m," kata anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (17/11).
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini menuturkan, nantinya anggaran tersebut untuk tiga kegiatan. Yakni, Rp 2 miliar untuk evaluasi lajur sepeda yang sudah ada, Rp 500 juta untuk sosialisasi yang dibagi untuk masing-masing kota madya Rp 100 juta. Sedangkan Rp 5 miliar lainnya, untuk optimalisasi tindak lanjut dari hasil evaluasi seluruh Jakarta.
"Jadi lajur-lajur yang berbahaya dipindahkan rutenya atau diberi pengaman yang sesuai," ujarnya.
Baca Juga:
Bersepeda, Anies Hadiri 'Terima Kasih Jakarta' di Akhir Masa Jabatan
MTZ mengungkapkan, anggaran Rp 7,5 miliar itu hanya untuk ketiga kegiatan saja. Sedangkan anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda tahun 2023 tidak masuk dalam anggaran.
"Belum ada anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda di Jakarta. Padahal sebelumnya di pembahasan awal ada Rp 38 miliar," paparnya.
Diketahui sebelumnya, anggota DPRD dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak meminta agar program jalur sepeda tahun 2023 distop.
"Saya tidak melihat kita perlu evaluasi ulang mengenai lajur sepeda, karena secara kasat mata itu tidak berfungsi, hanya menghambur-hamburkan uang untuk mengeluarkan kajian," kata Gilbert yang juga anggota Komisi B DPRD DKI. (Asp)
Baca Juga:
Kurangi Mobil, 4 Kota ini Prioritaskan Pejalan Kaki dan Sepeda
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif
Revolusi Transportasi Jakarta: Transjakarta Jadi Penggerak Kota Hijau dan Cerdas