Presiden Xi Perintahkan Tanggap Darurat Jatuhnya Pesawat China Eastern
Arsip - Sebuah pesawat China Eastern Airlines terlihat di Bandara Internasional Beijing, China, 22 Juli 2020. (ANTARA/Reuters/Carlos Garcia Rawlins/as)
MerahPutih.com - Pesawat China Eastern Airlines jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, Senin (21/3).
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengeluarkan instruksi aksi tanggap darurat terkait insiden kecelakaan pesawat yang membawa 133 penumpang dan sembilan awak kabin tersebut.
"Lakukan tindakan secepatnya sesuai mekanisme tanggap darurat, upayakan pencarian dan penyelamatan tanpa kenal lelah, dan lakukan penanganan yang patut setelah kejadian," demikian bunyi instruksi Xi yang beredar di media-media Tiongkok.
Baca Juga:
Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Nasib 133 Penumpang Belum Diketahui
Dikutip Antara, Dewan Negara menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menunjuk beberapa pejabat untuk menangani peristiwa tersebut, mengidentifikasi penyebab kecelakaan, dan memperkuat penyelidikan bencana sektor penerbangan sipil untuk menjamin keamanan operasional penerbangan dan nyawa penduduk di masa-masa yang akan datang.
Perdana Menteri Li Keqiang menyerukan upaya segera untuk pencarian dan perawatan korban luka serta menenangkan keluarga korban.
Pemimpin kabinet Tiongkok itu juga mendorong departemen terkait untuk mengidentifikasi secara cermat penyebab kecelakaan dan segera mengambil tindakan untuk memperkuat sistem keamanan penerbangan sipil.
Badan Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC), Kementerian Kegawatdaruratan, dan beberapa departemen terkait mengirimkan satuan tugas ke lokasi kecelakaan.
Baca Juga:
Mesir Ingin Pelajari dan Tukar Pengalaman Pindahan Ibu Kota Negara
Pesawat jenis Boeing-737 bernomor penerbangan MU-5735 rute Kunming-Guangzhou jatuh di atas perbukitan Guangxi di wilayah selatan Tiongkok, sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).
Sebanyak 132 orang penumpang dan kru belum diketahui nasibnya sampai saat ini.
Sekitar pukul 15.00, Brigade Pemadam Kebakaran Kota Wuzhou dikerahkan ke lokasi kecelakaan di wilayah Kabupaten Tengxiang, Guangxi.
"Kami telah mengirimkan 25 alat pemadam kebakaran dan 117 petugas ke lokasi. Namun lokasi kejadian sangat terpencil di atas perbukitan, alat pemadam tidak bisa menjangkau dan petugas mendaki ke lokasi kejadian," kata seorang pejabat Brigade Pemadam Kebakaran Wuzhou seperti dikutip laman berita lokal.
Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk di Tiongkok sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010.
Otoritas penerbangan Tiongkok pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil. (*)
Baca Juga:
Gubernur Sevastopol Klaim Tewaskan Panglima Armada Laut Hitam Rusia
Bagikan
Berita Terkait
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Presiden Prabowo Tawarkan China untuk Garap Proyek Giant Sea Wall Pesisir Utara Jawa
Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Menlu Sampaikan Permohonan Maaf Langsung Presiden Prabowo ke Xi Jinping Batal Hadir di KTT SCO dan Parade Militer
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel