Polisi Pastikan Video Sabotase Banjir di Kramat Raya Hoaks
Screenshoot video gorong-gorong di DKI ditumpuki pasir. Foto: Net
MerahPutih.com - Sebuah video yang diduga sabotase banjir di Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat beredar di media sosial. Hal ini membuat geger masyarakat.
Dalam video yang tersebar di media sosial itu, tampak sejumlah pekerja dari Pemerintah DKI tengah menaruh sejumlah karung berisi pasir di lubang pengerjaan proyek utilitas di kawasan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Baca Juga
Pria yang merekam video tersebut langsung memberikan narasi bahwa ada sekelompok orang menaruh pasir dengan tujuan menyabotase agar banjir di Jakarta seolah karena rekayasa dan disengaja.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto memastikan narasi di video berdurasi 57 detik tersebut hoaks.
"Kapolsek Senen sudah di lokasi di saat itu mengecek langsung," kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/4).
Sementara itu, Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono mengatakan, yang ditutup menggunakan karung itu bukanlah saluran air. Menurut Ewo, saluran itu sengaja ditutup dengan maksud bila penutupnya dilintasi angkutan berat supaya tidak ambles
"Tapi saluran utility, untuk berbagai macam kabel infrastruktur. Kalau saluran air ada dilokasi sebelahnya," sambungnya.
Baca Juga
Sedangkan, Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Wildan Alkautsar mengatakan video tersebut diduga direkam pada 29 Januari lalu. Namun, pekerjaan tersebut sudah selesai
"Saat video di ambil itu lokasi di depan yayasan vincentius putra samping Bank BRI Kramat, kemudian malam itu juga video viral, malam itu juga sekitar pukul 00.30 Kanit Reskrim beserta anggota menuju TKP video viral namun pekerjaan tersebut sudah bergeser ke depan kantor Kecamatan Senen" sebut Wildan.
"Itu bukan memang bukan jaringan air tapi utilitas jaringan kabel. Kalau saluran air itu dibawah di trotorr. Itu untuk jaringan kabel. Kan ada kabel di bawah atasnya ada beton. Sebelum ditutup betok dipasang pasir agar antisipasi ada kendaraan melintas bannya tak masuk kedalam lubang," sebut Wildan.
Wildan mengatakan, polisi masih memburu penyebar video hoaks tersebut meskipun si pelaku belum diketahui keberadaanya.
"Kami masih belum menemukan siapa yang merekam. Ini masuk penyebaran berita bohong lewat media sosial. Ada ancaman UU ITE," jelas Wildan.
Baca Juga
Wildan pun mengimbau masyarakat tak mudah mempercayai video hoaks tersebut. Salah satunya dengan melakukan klarifikasi dan konfirmasi ke pihak terkait.
"Lihat dulu sumbernya dari mana. Kalau dari broadcast itu tak bisa dipastikan kebenarannya. Kalau di media massa, tentu harus yang harus kredibel. Jangan lupa konfirmasi kejadian tersebut kepada aparat terkait seperti Polsek dan bisa meneruskan ke dinas terkait," tutup Wildan. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Tim Pelangi, Garda Terdepan Andalan Jakarta Hadapi Cuaca Ekstrem
Jakarta Siaga Banjir Akhir Tahun, Pramono Siapkan 5 Strategi
Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar