Polisi ke Puluhan Peserta Reuni 212: Kembali ke Rumah, Oke Foto-Foto Dulu
Barikade di Kawasan Monas. (Foto: Kanugrahan)
MerahPutih.com - Aparat Polda Metro Jaya membubarkan puluhan massa aksi Reuni 212 yang berkerumun di Jalan H Agus Salim dan Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat. Mereka berkumpul di kawasan itu sejak sekitar pukul 06.00.
Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Badya Wijaya didampingi Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Muhammad Thariq meminta massa tersebut membubarkan diri karena dinilai memicu kerumunan.
"Bapak ibu semua yang kami hormati, kami mohon bapak ibu sekalian tidak berkumpul di sini. Kembali ke rumah masing-masing, monggo. Sekali lagi bapak-bapak, ibu-ibu, untuk tidak berkumpul. Oke foto-foto dulu," kata Kombes Pol. Badya di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (2/12).
Baca Juga:
Ada Barikade Halau Peserta Reuni 212, Karyawan di Kawasan Monas Wajib Tunjukkan ID
Massa memilih berkumpul di kawasan barikade tersebut karena petugas gabungan menutup dan mensterilkan kendaraan, serta massa di Bundaran Patung Kuda dan Monas. Massa pun sempat berdebat dengan anggota kepolisian yang membantu memecah kerumunan itu.
"Kemarin demo buruh boleh, Pak. Itu kan juga kerumunan. Kita cuma reuni aja, silaturahmi," kata Halimah, salah satu massa Reuni 212.
Meski sempat berdebat dengan aparat kepolisian, massa Reuni 212 tetap membubarkan diri dan melakukan jalan bersama (long march) ke arah Tugu Tani. Selama "long march", massa juga turut mengajak warga untuk ikut bergabung dan meramaikan aksi Reuni 212.
Adanya aksi dan penyekatan di kawasan Medan Merdeka, dikeluhkan pekerja, Nabila (24) mengaku bingung untuk mobilitas di dalam dan luar kantor jika ada penyekatan.
"Iya jadi bingung kemana -mana. Mau keluar kantor susah masuk juga susah," kata Nabila ditemui Merahputih.com di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Nabila yang bekerja di bidang komunikasi ini mengaku sempat ditanya petugas saat hendak menembus barikade di kawasan Patung Kuda.
"Saya bilang gak mau ikut demo dan saya pekerja di sana. Baru dibolehkan sambil nunjukkin kartu identitas," katanya.
Namun, wanita asal Bogor ini mengaku ada sisi positif dari adanya penyekatan. Sehingga, depan kantor tidak ada demo dan dirinya juga merasa takut akan kerumunan saat pandemi ini.
Sama halnya dengan Nabila, Ardi (28), pekerja di kawasan Kebon Sirih juga agak repot saat masuk kantor. Sebab, ia dihadang petugas karena mencoba melewati barikade karena dikira mau ikut aksi.
"Saya bilang kalau saya bukan pendemo tapi pekerja," jelasnya seraya berharap demo berjalan kondusif sehingga tak merepotkan warga.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan jalur protokol yang ditutup meliputi Jalan Merdeka Selatan, Jalan Merdeka Utara, Jalan Merdeka Barat, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Veteran dan Jalan Museum.
Jalan tersebut menjadi area steril atau kendaraan tidak boleh melintas, kecuali kendaraan dinas yang berkantor di area steril. (Knu)
Baca Juga:
Keluarga Ustaz Arifin Ilham Tolak Kegiatan Reuni 212 di Masjid Az-Zikra
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Polisi Temukan Benda Mirip Senpi
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga
Gegana Langsung Sisir SMA Negeri 72, Khawatir Ada Ledakan Susulan