Petualangan Politik Raja Juli Sampai Akhirnya Jadi Wamen ATR/BPN
Politikus Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni, tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022). ANTARA/Desca Situmorang
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik 2 menteri dan 3 wakil menteri dalam perombakan kabinet yang ke-7 di 8 tahun masa pemerintahannya, yang kini ditemani Ma'ruf Amin, setelah sebelumnya ditemani Jusuf Kalla.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, menjadi satu dari tiga Wakil Menteri yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (15/6).
Baca Juga:
Ditanya soal Posisi Wamen ATR/BPN, Raja Juli: Tunggu Pengumuman dari Pak Jokowi
Ia resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan koleganya, yang juga berasal dari PSI, yakni Surya Tjandra.
Pria kelahiran Pekanbaru, Riau ini, bertugas mendampingi Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI yang dipercaya menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, menggantikan Sofyan Djalil.
Karier politik Raja Juli, dimulai di PDI Perjuangan sejak 2009 sampai 2014. Ia sempat mencalonkan diri untuk kursi DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat IX yang meliputi Subang, Sumedang dan Majalengka. Namun, kalah suara oleh Maruarar Sirait.
Lalu, ia mendirikan dan bergabung menjadi Sekretaris Jenderal PSI. Jabatannya terkini di partai yang mengklaim kumpulan anak muda ini, sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI Pusat periode 2019 -2024.
Putra dari Raja Ramli Ibrahim itu, terlihat saat pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sebagai Wakil Sekretaris Timses Jokowi-Maruf hingga menjadi Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Maruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Raja Juli memeroleh gelar sarjana dari IAIN atau UIN Syarif Hidayatullah. Di mana, tahun 2004, ia mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk studi master di University of Bradford, Inggris. Lalu, meneruskan studi doktoral di University of Queensland, Australia.
Ia menyelesaikan studi doktoralnya, dengan disertasi berjudul "Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeas Asia", dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).
Selain aktif di karir politik, Raja Juli juga menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). Sebelumnya juga ia menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institut.
Sebelum pelantikan, Petinggi PSI menegaskan posisinya di partai politik dan organisasi kemasyarakatan. "Saya orang PSI, saya orang Muhammadiyah," tegas dia di Istana Negara. (*)
Baca Juga:
Ditanya soal Posisi Wamen ATR/BPN, Raja Juli: Tunggu Pengumuman dari Pak Jokowi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Polisi Tunggu Kedatangan Roy Suryo, Segera Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Sudah Kantongi Barang Bukti, Polisi Sebut Tersangka Edit hingga Manipulasi Ijazah Jokowi
Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya: Terbukti Sebarkan Hoax
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Nasib Laporan Jokowi Terkait Ijazah Palsu ke Polda Metro Ditentukan Hari Ini
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Ini Kata Jokowi Soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden